Connect with us

Waspada! Program Jahat Ransomware Menyerang 74 Negara Termasuk Indonesia

Image: MALWAREHUNTERTEAM

Tekno

Waspada! Program Jahat Ransomware Menyerang 74 Negara Termasuk Indonesia

Lebih dari 45.000 serangan program jahat bernama Ransomware telah menyebar hampir ke seluruh dunia. Periset keamanan Lab Kaspersky mencatat serangan massive malware Ransomware terjadi di 74 negara, Inggris, Rusia, Ukraina, India, China, Italia, bahkan di Indonesia.

Ransomware adalah aplikasi yang menginstal secara diam-diam ke dalam perangkat korban misalnya, komputer, smartphone, dan perangkat wearable lainnya. Setelah Ransomware terinstal, program ini akan mengambil dan mengunci data-data di dalam perangkat tersebut dan meminta tebusan sejumlah uang.

Menurut sejumlah pakar keamanan cyber yang tergabung dalam Malware Hunter TeamlPada hari Jumat kemarin, Ransomware telah menyebar ke Amerika Serikat dan Amerika Selatan. Kawasan Eropa dan Rusia adalah sasaran yang paling sulit ditembus Ransomware, tetapi Kementerian Dalam Negeri Rusia mengatakan sekitar 1.000 komputer di negaranya telah disusupi program jahat tersebut.

Markus Jakobsson, Ketua Tim Riset Keamanan AGARI menduga serangan ransomware kian meluas tetapi permintaan tebusan relatif sedikit.

“Ini bukan serangan yang ditujukan untuk institusi besar. Itu dimaksudkan untuk siapa saja yang mendapatkannya,” ujar Markus Jakobsson seperti dikutip dari media Guardian.

Ransomware adalah jenis malware yang mengenkripsi data pengguna, lalu menuntut pembayaran dengan imbalan untuk membuka kunci data. Serangan ini disebabkan oleh bug yang disebut “WanaCrypt0r 2.0” atau WannaCry, yang memanfaatkan kerentanan pada Windows. Microsoft telah merilis sebuah patch (update software yang memperbaiki masalahnya) pada bulan Maret yang lalu, namun komputer yang belum menginstal update tersebut tetap rentan terinfeksi ransomware.

Hal senada diungkapkan Perusahaan Keamanan SonicWall, yang mempelajari ancaman cyber, dia memprediksi serangan ransomware bakal meningkat. Serangan ransomware mengalami kenaikan cukup signifikan, 167 kali pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2015.

“Ransomware menyerang semua orang, namun industri vertikal yang mengandalkan sistem warisan sangat rentan,” kata Dmitriy Ayrapetov, Direktur Eksekutif SonicWall. (mdr/grd)

To Top