‘Cermin Ibu’ Film Pertama Penyanyi Susi Karanawati dan Istri Wali Kota Tangsel

Film Cermin Ibu berdurasi 15 menit, berceritakan tentang ibu Marta yang sering berkaca di cermin peninggalan almarhum suaminya.

Sewaktu bercermin, Ibu Marta selalu mengingat kenangan anaknya saat masih kecil, sering memakai cermin tersebut.

Cermin yang sudah kusam dan rapuh itu akhirnya pecah. Tentunya Ibu Marta sangat merasa kehilangan, karena cermin tersebut adalah representatif kasih sayang seorang suami yang sudah lama meninggal.

Anak perempuan satu-satunya Ibu Marta, Ririn, yang selalu mendampingi orangtuanya dan rela mengorbankan dirinya menjadi perawan tua, mengabarkan kesedihan ibunya kepada dua kakaknya yang sudah lama tak bersua selama tiga tahun lamanya.

Singkat cerita, berkumpullah semua anak Ibu Marta dan memberikan hadiah berupa cermin, mirip dengan kepunyaan Ibu Marta yang sudah pecah.

Ibu Marta yang sebelumnya larut dalam kesedihan, berubah bahagia karena sudah lama memendam kerinduan kepada dua anak laki-lakinya. Ibu Marta mengakui kesalahannya, karena hanya sebatas cermin membuat perhatian kepada anaknya teralihkan.

Susi Karanawati

Untuk diketahui, ibu Marta adalah peran yang dimainkan oleh Susi Karanawati. Dia adalah seorang penyanyi yang mencoba menjadi aktor film.

“Waktu take video cuma dua hari, aku kurang hapal skrip, jadi lebih banyak improve. Ini pengalaman pertama saya di dunia acting, ternyata main film itu seru ya, luar biasa,” terangnya.

Rasa sedih dan penyesalan Susi terhadap orangtuanya, juga terasa saat nonton bareng film Cermin Ibu bersama aktor yang lain dan kawan-kawannya.

“Orangtua saya udah ngga ada, makanya tadi tuh saya sedih banget. Kalau orangtua saya masih ada, aku bakal perhatiin dan timang-timang (merawat orangtua dengan kasih sayang sedalam-dalamnya),” ungkapnya di depan Al Mahmudah Manasik Training Center (AMTC) Lubana Sengkol, Muncul, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (23/12/2021).

Menurut Susi, pesan yang disampaikan dalam film ini, perlunya seorang anak lebih memperhatikan orangtua. Sejauh apapun seorang anak tinggal, harus membagi waktunya kepada orangtua.

“Terkhususnya untuk Ibu, harus sempatkan waktu untuknya sesibuk apapun kita. Ibu itu tidak butuh materi, yang dia butuhkan perhatian kita, apalagi ketika dia sudah lanjut usia,” tandasnya.

Istri Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie, Lista Hurustiati

Hal senada juga dikatakan oleh Istri Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie, Lista Hurustiati yang berperan sebagai Ririn. Lista menyampaikan bahwa ini adalah pengalaman pertamanya dalam dunia perfilman.

“Tiba-tiba saya ditawarkan skrip untuk menjadi seorang anak yang tidak menikah, mengurus Ibu dirumah, dan membantu tetangga yang berjualan dititipkan ke toko,” jelasnya.

Pada bagian terakhir film, istri seorang Wali Kota Tangsel yang telah dikaruniai dua orang anak itu, sempat mengeluarkan air mata karena mengingat ibunya yang sudah tiada.

“Menurut saya, sosok perempuan yang biasa disebut Ibu itu perannya luar biasa. Walaupun seorang Ibu mempunyai pekerjaan atau jabatan tertentu, itu hanya bonus dari Allah SWT. Begitu pekerjaan selesai, peran ibu kembali sebagai Ibu Rumah Tangga, mengurus anak dan suami,” terangnya.

Saat ada koreksi dari penonton mengenai film tersebut yang sangat sebentar durasinya, Lista menjelaskan bahwa memang banyak part-part video yang tidak disajikan pada film tersebut.

“Kok filmnya cuma sebentar, nangisnya jadi nanggung nih,” tirunya ocehan dari penonton.

Mau bagaimanapun, lanjut Lista, pengemasan film ada ditangan sutradara dan produser.

“Kita kan disini ditunjuk sebagai pemain. Alhamdulillahnya banyak yang support, walaupun pengalaman kita minim di dunia acting,” ungkapnya.

Lista berharap, film ini banyak yang menonton dan menjadi cerminan buat semua, terkhusus untuk kelurga yang ada di Kota Tangsel.

“Hadirnya kebahagian itu karena adanya saling komunikasi dan keterbukaan antara anggota keluarga, meskipun keberadaan kita jauh dengan keluarga,” tutupnya. (Eno)