Edukasi
Mahasiswa Unpam Desak Pemimpin Tegas Atasi Kasus Truk Tanah di Tangsel
Kasus truk tanah yang kerap melanggar aturan lalu lintas dan mengancam keselamatan pengguna jalan di Tangerang Selatan (Tangsel) kembali menjadi sorotan. Mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) mendesak adanya pemimpin yang tegas dan tidak anti-kritik dalam membuat kebijakan, baik di tingkat kota/kabupaten maupun Provinsi Banten.
Doni Nuryana, mahasiswa Unpam, mengungkapkan keresahannya terhadap operasional truk tanah di wilayah Tangsel yang dinilai mengganggu kenyamanan dan membahayakan warga.
“Ini bukan masalah baru, namun sampai saat ini belum ada tindakan tegas dari pemerintah daerah. Seakan mereka tidak peka dan anti-kritik,” ujar Doni kepada awak media di UNPAM Kampus 2 Victor, Sabtu (08/05/24).
Menurut Doni, pemerintah provinsi dan kota kurang tegas dalam menegakkan peraturan terkait operasional truk tanah. Truk-truk tersebut kerap melanggar batasan waktu operasional, melintasi jalan yang tidak sesuai ketentuan, dan merusak infrastruktur jalan.
“Banten membutuhkan pemimpin yang tegas dan berani mengambil kebijakan untuk menertibkan truk tanah yang bandel. Keselamatan dan kenyamanan masyarakat harus diutamakan,” tegas Doni.
Ia menekankan pentingnya penegakan hukum yang konsisten dan pemberian sanksi berat bagi para pelanggar. Selain itu, Doni juga mengusulkan adanya pengawasan yang lebih ketat serta kerjasama antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat untuk mengatasi masalah ini.
Tanggapan ini muncul setelah beberapa insiden yang melibatkan truk tanah terjadi di Tangsel, termasuk kecelakaan yang merenggut korban jiwa. Doni berharap pemerintah kota maupun provinsi segera mengambil langkah nyata untuk mengatasi permasalahan ini dan menunjukkan komitmen mereka terhadap keselamatan warganya. (RLS)
Penulis : Noval
Editor : Hary