Info Tangsel
Jaya Rela Tinggalkan Kampung Halaman Hanya Untuk Masuk Komplotan Curanmor
Jaya (24) remaja asal Lampung rela meninggalka kampung halamannya karena tergiur oleh keuntungan yang lebih masuk dalam jaringan curanmor, bagaimana tidak, Jaya merantau untuk menjadi spesialis pencurian motor di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Sebelum melakukan aksinya komplotan tersebut ‘menyisir’ daerah Tangsel dan baru – baru ini berhasil mengambil sepeda motor di Pamulang.
Jaya mengaku, dulunya bekerja sebagai petani di Lampung dan baru seminggu tinggal di Tangsel, lalu tak lama kemudian diajaklah untuk menjadi bagian dari komplotan Lampung tersebut.
Saat mengeksekusi target, Jaya juga tak lakukan aksi curanmor sendiri, ada 3 pelaku yang bergabung, yakni Adliansyah (24), dan 2 pelaku lain yang merupakan dedengkot dari jaringan Curanmor asal Lampung tersebut.
Salah satu cara komploton Lampung melakukan aksi mencuri dengan berboncengan menggunakan 2 sepeda motor, setelah berputar – putar, lalu para pelaku menarget 2 sepeda motor yang terparkir di Klinik STIKES UIN, Reni Jaya, Jalan Suryakencana RT02 RW02, Pamulang Barat, Pamulang.
Disitulah Jaya bertugas ‘menyomot’ sepeda motor yang sudah ditargetkan tapi naas karena aksinya tersebut sudah diikuti terlebih dahulu oleh Tim Vipers Tangsel.
“Aksi itu bisa digagalkan oleh petugas yang curiga dengan keempat pelaku, mereka berputar-putar seolah mencari sesuatu. Begitu sampai TKP, ternyata dua pelaku langsung menyasar 2 sepeda motor yang terparkir, hingga petugas kita langsung menyergap,” kata Kapolres Tangsel AKBP Fadli Widiyanto, Kamis (01/03/2018).
Sadar akan kedatangan polisi, mereka pun sempat hendak melarikan diri. Bahkan pelaku Aldiansyah ingin menyerang petugas dengan sangkur yang dibawanya, tak hanya tsangkur ternyata pelaku lainnya membawa senjata api rakitan. Tapi senpi itu tak sempat meletus karena macet.
“Dua pelaku kita tembak karena melawan petugas, sedangkan 2 pelaku lainnya berhasil melarikan diri. Dari lokasi, kita temukan senpi rakitan milik para pelaku yang melarikan diri,” tambah Fadli.
Dari tangan para pelaku turut disita 7 anak kunci leter T, satu pembuka kunci ganda, 1 pisau cukur, satu tas, seunit handphone, 2 unit sepeda motor milik korban, 1 sepeda motor yang digunakan pelaku, serta 1 senpi rakitan dengan 4 butir peluru milik pelaku yang berhasil lolos.
“Kita masih mengejar pelaku yang lolos, mereka bisa dikatakan sebagai kelompok jaringan Lampung, termasuk senpi rakitan itu milik kedua pelaku dan selalu gunakan kunci ganda, untuk menghambat kejahatan para pelaku pencuri sepeda motor,” tutup Fadli. (Dk)