Connect with us

Tidak Ingin Tergantung Dengan Bahan Bakar Fosil, Puspiptek Kembangkan Baterai Mobil Listrik

Info Tangsel

Tidak Ingin Tergantung Dengan Bahan Bakar Fosil, Puspiptek Kembangkan Baterai Mobil Listrik

menristek_pantau_puspiptek_serpong18.143.23.153- Perkembangan teknologi dalam dunia otomotif sangat cepat, setiap harinya selalu ada temuan-temuan teknologi baru dalam industri otomotif, tetapi seiring perkembangannya justeru pertumbuhan mobil berbahan bakar fosil kian meningkat drastis sementara pertumbuhan mobil listrik tidak mengalami kenaikan signifikan.

Di Pusat Pengetahuan Ilmu dan Teknologi (Puspiptek) Serpong Tangsel kedatangan tamu istimewa yaitu Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) RI Gusti Muhammad Hatta. Kunjungannya dalam hal ini untuk melihat dari dekat pengembangan baterai lithium yang dilakukan oleh Konsorsium Nasional Riset Baterai Lithium.

Menurut Ketua Konsorsium Nasional Riset Baterai Lithium, Bambang Prihandoko konsorsium ini sudah dibentuk sejak tahun 2012 hasil dari diskusi mengenai masa depan Indonesia dalam mengembangkan teknologi baterai untuk mobil listrik yang ramah lingkungan dan hemat biaya. (Baca juga: Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mencoba Mobil Listrik)

Pengembangan baterai lithium ini dengan melakukan riset terhadap kekayaan alam di Indonesia. Salag satunya riset pembuatan bahan kimia yang berasal dari batuan alam Indonesia. Bebatuan itu antara lain, batuan posfat, batuan hermatite dan batuan lithium. Masih menurutnya semua batuan itu baru dalam proses riset dan belum ditemukan dalam skala besar. Seperti batuan Lithium yang saat ini terus dicari dan dikembangkan. Sedangkan batuan Elmenit juga didapat dari riset yang dilakukan PT Timah yang berhasil diubah menjadi titanium oksida.

Namun lagi-lagi, saat ini masih terus dalam upaya pengembangan. “Ini masih terus dalam pengembangan. Kami berharap nantinya benar-benar bisa diproduksi secara massal,” kata Bambang Prihandoko.

Ditambahkan Bambang, selain bebatuan pihaknya juga sedang melakukan riset terhadap Singkong. Umbi yang mudah tumbuh di Indonesia ini dijadikan karbon untuk anoda dan katoda dalam proses pembuatan baterai lithium. Dengan uji terhadap batuan posfat, batuan hermatite dan batuan lithium dan karbon yang berasal dari Singkong, diharapkan menjadi bahan baku pembuatan bahan aktif baterai lithium. Bahan aktif itu antara lain, bahan aktif anoda MCMB dan lithium titanat. Termasuk juga katoda lithium Iron prosphate dan lithium mangan posfat serta bahan aditif carbon black. “Jadi yang dikembangkan saat ini merupakan komponen sel baterai litihium.Nantinya ini untuk memenuhi kebutuhan baterai mobil listrik,” paparnya.

Dukungan juga disampaik aOleh Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono kepada Menristek RI Gusti Muhammad Hatta untuk mendalami dan mengkaji secara serius sampai berhasil dan bisa diproduksi secara besar untuk memberikan solusi agar Indonesia bisa mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, dan menciptakan lingkungan yang sehat tanpa polusi.

Setidaknya dengan adanya baterai listrik mampu menjadi menjawab tiga masalah besar, yakni transportasi, energi dan lingkungan. “Low emition green car jadi solusi tiga masalah besar itu,” ujar Gusti. (ip/tp/to)

Continue Reading
Advertisement
You may also like...
To Top