Connect with us

LIRA Tangsel: Beban Moral, Partai Pendukung Paslon Harus Bisa Buktikan Kecurangan Pilkada Tangsel

Info Tangsel

LIRA Tangsel: Beban Moral, Partai Pendukung Paslon Harus Bisa Buktikan Kecurangan Pilkada Tangsel

Hari pencoblosan Pilkada Kota Tangsel sudah selesai dilakukan pada 09 Desember 2020 kemarin. Dan kini masyarakat tinggal menunggu penetapan KPU dalam pengesahan walikota dan wakil walikota terpilih untuk periode 2020-2025. Namun sayangnya dalam penyelenggaraan pilkada kemarin masih menyisahkan pelanggaran-pelanggaran sehingga menciderai pesta demokrasi. Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Tangsel meminta Partai Pendukung untuk kawal sampai selesai.

Walikota LIRA Kota Tangerang Selatan, Sigit Sungkono menyampaikan ucapan terima kasih kepada penyelenggara pilkada dan tim pemenangan yang sudah berjuang dalam mensukseskan pesta demokrasi di tengah pandemi covid 19. Namun pihaknya meminta kepada seluruh partai pendukung dan tim paslon agar tetap mengawal pelaksanaan pilkada berjalan secara jujur, adil tanpa ada kecurangan.

“Meski demikian, mimpi kita bersama akan terwujudnya pelaksanaan pilkada Tangerang Selatan dengan jujur dan adil masih jauh panggang dari api, terbukti banyaknya temuan kecurangan yang menodai proses demkorasi ini, diantaranya adalah Kasus pidana pemilu Wily Prakasa yang sudah menjadi Putusan Tetap Pengadilan Negeri Tangerang, Pembagian alat peraga pemilu (masker, mug dan brosur) salah satu calon oleh petugas pemilu (KPPS) menjelang hari pemilihan dan fakta rekomendasi Bawaslu Tangerang Selatan untuk pemilihan ulang di 3 TPS di Tangsel menunjukkan ada masalah serius pada penyelenggaran pilkada kali ini,” kata Sigit.

Mantan Sekjen KNPI Kota Tangsel periode 2016-2019 ini juga menambahkan Untuk keselamatan demokrasi di Kota Tangerang Selatan, KPUD dan Bawaslu Tangsel perlu meninjau ulang hasil pemilihan pilkada 9 Desember Kemarin, Karena substansi pemilihan kepala daerah bukan hanya untuk menemukan seorang pemimpin yang terpilih, tetapi lebih pada menunjuk seorang pemimpin yang lahir dari pilihan rakyat tanpa kecurangan dan kebohongan.

“Bagi mereka para relawan yang telah bertarung habis-habisan dalam upaya mewujudkan pesta Demokrasi yang jujur dan adil mungkin sangat kecewa karena melihat Pilkada Yang Penuh Noda. Diantara mereka bahkan belum sempat pulih baik moral mau pun material. Adalah hal yang paling menyakitkan jika ketidakadilan justru ditutupi,” tambah Sigit kepada awak media, Sabtu (12/12/20).

Untuk itu kepada para pasangan calon, partai-partai pengusung dan pendukung serta para anggota dewan Tangsel mestinya memiliki tanggung jawab moral untuk menegakkan keadilan, karena Pilkada ini bukan semata untuk merebut kekuasaan lalu berbagi kepentingan setelahnya, tapi lebih pada semangat mewujudkan perubahan di Kota Tangerang Selatan.

“Beban Moral Partai Pengusung Paslon juga harus bisa mengawal dan membuktikan kecurangan pada pilkada agar Tangsel menjadi pioner dalam perhelatan pilkada yang jujur dan adil,” tandasnya. (Red).

To Top