Connect with us

Dosen Unpam Ajak Generasi Muda Melawan Hoaks

Edukasi

Dosen Unpam Ajak Generasi Muda Melawan Hoaks

Para perwakilan kelas di SMK Sasmita Jaya I jurusan multimedia diajak untuk melawan hoaks, dengan memproduksi konten-konten media yang mendidik, kreatif dan berdampak positif bagi mereka sendiri khususnya kepada masyarakat setelah mereka lulus nanti.

Tantangan perkembangan teknologi informasi (TI) ke depan adalah hoaks, pemanfaatan media untuk kepentingan jahat, dan kreativitas gagasan. Tiga hal inilah yang disampaikan para dosen Fakultas Ekonomi Program Jurusan Manajemen Universitas Pamulang (Unpam) yang disampaikan para perwakilan kelas siswa multimedia dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), Sabtu (27/6), belum lama ini yang mengangkat tema “Implementasi Kompetensi Multimedia di Era revolusi 4.0 Menuju Generasi Muda yang Mandiri.”

“Saking banyaknya informasi, menyulitkan kita memilih prioritas dan menentukan kebenaran informasi tersebut,” kata Iman Lubis, dosen Unpam yang sekaligus Ketua Pengabdi kepada para siswa saat pemaparan materi yang dipandu dosen pengabdi Andi Sopandi dan Sonny. Akibatnya, lanju dia, orang begitu mudah percaya tanpa terlebih dulu menyelidiki kebenaran dari informasi yang diterima.

Jika kondisi demikian dibiarkan berlarut-larut, maka kita atau masyarakat lain pengguna TI bisa disalahgunakan oleh pihak tertentu, dengan tujuan tertentu, bahkan bisa dimanfaatkan sebagai kejahatan TI. Ia menyontohkan informasi tentang literatur, broadcast, video youtube dll.

Untuk itu, maka peran generasi muda, khususnya para pelajar multimedia juga penting terlibat aktif dalam memproduksi konten-konten yang diperoleh dari sumber-sumber yang bisa dipertanggungjawabkan.

Penjelasan serupa dikemukakan Sri Sukapti dosen pengabdi lainnya. Ia berpendapat dalam diskusinya, bahwa semakin banyak informasi yang ditampilkan, dengan atau tanpa kita sadari membuat peluang terjadinya penyalahgunaan oleh pihak yang tidak berwenang. Sebaliknya, ke depan para generasi muda harus memanfaatkan perkembangan TI ini untuk hal-hal yang positif, tak terkecuali konten-konten.

Sri-demikian ia disapa menyontohkan pemanfaatan TI sebagai peluang bisnis (pemasaran produk), menjadi analis konten, konsultan multimedia, desainer multimedia, video news, membuat aplikasi tertentu, film-film pendek dan lainnya.

“Yang terjadi sekarang perkembangan teknologi justru digunakan untuk hal-hal yang negatif, kita tidak boleh terbawa arus, harus bisa membuat warna baru dalam memanfaatkan media secara positif,” pungkasnya.

Sementara itu Abdul Aziz, dosen pengabdi lainnya lebih menekankan tentang bagaimana dunia digital telah mengubah tatanan masyarakat hari ini yang oleh para ahli disebut memicu disrupsi di semua lini kehidupan. Teknologi menjadi penyebab disrupsi paling efektif.

“Dengan teknologi berbagai inovasi lagi sebagai ‘buah’ dari perkembangan teknologi digital, inilah yang harus kalian manfaatkan,” tegasnya.

Ia memberi contoh di Indonesia yang telah banyak berkembang aplikasi smartphone dari berbagai platform. Artinya apa, bisnis start up hari ini menjadi bisnis paling mahal dan kehadiran big data.

“Maka data kini juga menjadi bisnis yang banyak melampaui bisnis di sektor-sektor lainnya,” tambahnya lagi.

Kegiatan PKM sendiri dilaksanakan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan akibat Covid-19. Para peserta yang mengikuti diskusi dibuat terbatas, hanya perwakilan dari masing-masing kelas jurusan multimedia, dengan tetap mengenakan masker, cuci tangan dan jaga jarak. Kegiatan PKM yang merupakan implementasi Tridharma Perguruan Tinggi ini juga melibatkan mahasiswa. Riski Gunandar, Dianti Ambarwati dan Fuadhimah merupakan mahasiswa Unpam yang ikut serta.

Kepala SMK Sasmita Jaya 1, Aser Simamora yang diwakili oleh Suprihatin yang hadir dalam kegiatan PKM tersebut menegaskan, dengan kegiatan PKM ini maka para peserta (siswa) mendapatkan gambaran tentang pengetahuan – informasi di luar materi yang mereka pelajari di kelas.

“Kalau di kelas mereka belajar tentang desain web, konten dan lainnya, tapi mereka juga harus diberitahu tentang nilai-nilai apa saja yang harus diusung di dalam dunia multimedia. Nah ini saya lihat para dosen lebih fokus pada penanaman nilai-nilai kebaikan dalam memanfaatkan teknologi ,” tandasnya. (red/mdr)

To Top