Kuliner
Suka Wisata Kuliner, Jangan Sungkan Tanyakan Halal atau Haramnya
18.143.23.153- Bagi Anda, umat Islam yang suka wisata kuliner mencicipi makanan di restoran mesti hati-hati. Bukan apa-apa, banyak restoran waralaba asing yang kini menjamur di Indonesia. Mulai di mal-mal hingga di sejumlah kawasan elite. Bagaimana halal atau haramnya masakan itu?
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mewanti-wanti, agar umat Islam memperhatikan halal dan haramnya suatu masakan. Seiring dengan perekonomian yang semakin tumbuh, banyak umat Islam yang gandrung makan di restoran asing. Mulai dari masakan Jepang, Korea, hingga Eropa, dan Amerika Serikat.
“Berbagai restoran sekarang ini sangat beragam, menu dan bahannya juga sangat beragam bahkan yang tidak jarang belum jelas kehalalannya,” kata Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh saat berbincang, Senin (19/11/2012).
Nah, dengan kondisi demikian, doktor hukum Islam dan juga pengajar di UIN Ciputat ini mengimbau, agar umat Islam tak sungkan bertanya pada staf di restoran mengenai halal dan haramnya makanan di restoran itu.
Banyak restoran di Indonesia yang tak mencantumkan kehalalannya. Niam memberi contoh, di luar negeri saja, restoran banyak juga yang mencantumkan penyebutan halal guna memberi kenyamanan dan keamanan bagi umat Islam.
“Seiring dengan pasar bebas, banyak pangan dari luar negeri yang tidak jelas kehalalannya masuk ke Indonesia,” imbuhnya.
Seiring maraknya restoran luar negeri yang membuka gerai di Indonesia, termasuk di mal-mal, hingga kini masih banyak yang belum jelas dan terjamin kehalalannya.
“Ada juga sebagian yang telah terjamin kehalalannya. Tetapi banyak yang tidak jelas kehalalannya, mulai dari menu masakan, bumbu yang digunakan, dan penyedapnya,” tuturnya.
Karena itu, dia kembali mengimbau agar umat Islam tak sungkan bertanya ke pengelola restoran soal halal dan haram. Jangam sampai makanan yang dimakan menjadi tidak jelas.
“Umat Islam harus memastikan bahwa yang dikonsumsi adalah halal,” tuturnya. (sumber:detik.com)