Info Tangsel
Mahasiswa Tuntut Pembebasan dan Desak Kapolres Tangerang Selatan Mundur
Sejumlah elemen masyarakat sipil, organisasi mahasiswa, aktivis hak asasi manusia (HAM), dan lembaga akademis menyuarakan keprihatinan terhadap tindakan aparat kepolisian yang dianggap sewenang-wenang dalam menangkap beberapa mahasiswa pada insiden yang terjadi di Tangerang Selatan. Selasa (10/9/2024).
Penangkapan yang dilakukan pada tengah malam tersebut diduga melanggar prosedur hukum yang berlaku. Mahasiswa yang ditangkap tidak menerima surat pemanggilan terlebih dahulu, dan penangkapan dilakukan di luar jam operasional yang semestinya, serta dengan cara-cara yang dinilai tidak sesuai dengan etika penegakan hukum.
Dalam pernyataan pers yang disampaikan, mereka menyatakan lima tuntutan utama:
1. Pembebasan Mahasiswa yang Ditahan
Mereka menuntut pembebasan segera bagi mahasiswa yang ditahan, serta memastikan bahwa proses hukum berjalan adil sesuai prosedur yang berlaku.
2. Transparansi dan Akuntabilitas Penegakan Hukum
Kapolres Tangerang Selatan dan jajarannya diminta memberikan penjelasan terbuka mengenai dasar hukum penangkapan tersebut, guna menjamin proses hukum yang adil dan transparan.
3. Desakan Pengunduran Diri Kapolres Tangerang Selatan
Tindakan yang dianggap melanggar prosedur dan mencederai kepercayaan publik mendorong desakan agar Kapolres Tangerang Selatan segera mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral.
4. Reformasi dalam Tubuh Kepolisian
Para aktivis menyerukan reformasi di tubuh kepolisian, terutama dalam hal pelatihan etika profesi, pengawasan internal, dan penerapan hukum yang berlandaskan prinsip HAM.
5. Pengawalan dan Dukungan Publik
Mereka mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengawal kasus ini hingga tuntas sebagai upaya bersama menegakkan keadilan.
Para perwakilan elemen masyarakat tersebut menegaskan, penegakan hukum harus menghormati hak asasi manusia dan menjunjung tinggi prinsip keadilan. Mereka menyatakan bahwa penangkapan yang tidak sesuai prosedur hukum berpotensi merusak kredibilitas institusi kepolisian dan melukai demokrasi.
“Mari bersama-sama bersuara demi keadilan dan menuntut pertanggungjawaban dari mereka yang memiliki kekuasaan,” ujar Suganda Wijaya salah satu perwakilan dalam seruan aksi tersebut.
Editor : Hary