BANTEN OKE
Diduga Abaikan Keselamatan Kerja, Polisi Korek Keterangan Saksi Proyek Turap Villa Bintaro Regency
Proyek Pembangunan Turap Kali Serua Villa Bintaro Regency milik Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (DSDABMBK) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memakan korban jiwa.
Dalam peristiwa itu, para pekerja proyek tertimpa tembok beton turap yang mengalami longsor. Dikabarkan, 5 pekerja mengalami luka sedangkan 1 orang tewas.
“Ini ada 5 orang yang di sono. Dan 1 sama yang jatuh pas mau nolong,” ujar warga setempat, Abdul Muhtasin (40) di lokasi, Jumat (6/10/2023).
Abdul menjelaskan, kecelakaan tersebut terjadi pada saat proyek sedang berjalan. Para pekerja, kata dia, tengah membongkar pinggiran kali.
“Tapi pas pinggir yang sini, kayaknya pinggiran itu ngga kokoh terus ambruk. Tembok yang sini merembet ikut jatuh,” terang Abdul.
Sebagian pekerja, lanjut Abdul, berhasil melarikam diri karena melihat pinggiran kalinya mau rubuh.
“Sementara, 5 orang lagi tertimpa karena mungkin tidak terdengar ada tembok mau longsor karena kan ada mesin penyedot air di situ. Dan mungkin tidak ngeh juga,” ucap dia.
Sementara, pihak kepolisian masih memeriksa saksi-saksi atas ambrolnya dinding turap di proyek normalisasi Kali Serua di Villa Bintaro Regency, Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel).
Peristiwa pada Jumat (06/10/23) siang itu menyebabkan seorang pekerja bernama Herman (35) tewas dan 5 lainnya luka-luka. Kini sekeliling lokasi kejadian telah dipasangi garis polisi.
Dari hasil penyelidikan sementara, polisi menduga ada unsur kelalaian pekerja di lokasi. Hal itu ditandai fakta-fakta tak digunakannya peralatan keselamatan diri saat pengerjaan proyek berlangsung.
“Nggak ada, nggak ada, mereka itu mengabaikan keselamatan kerja. Tidak dibekali dengan peralatan pendukung,” terang Kapolsek Pondok Aren Kompol Bambang Askar Sodiq.
“Dari pimpinan proyek ini semua sudah kita amankan. Sekarang kita periksa saksi-saksi,” tambahnya.
Hingga saat ini, sejumlah saksi dari kontraktor pelaksana dan para pekerja telah dimintai keterangan. Berdasarkan data yang dikantongi, polisi menyebut besar kemungkinan ada tersangka dalam peristiwa tersebut.
“Sangat besar,” ungkapnya.
Proyek pembangunan turap Kali Serua di lokasi dikerjakan sejak 2 bulan lalu. Pemerintah telah menganggarkan dana sebesar Rp4,8 miliar. Pelaksanaannya dikerjakan PT Cahaya Kintamanik dengan waktu 197 hari kalender.
Pantauan di lokasi, beberapa material dinding turap masih berserakan di dasar kali. Seunit ekskavator yang digunakan bekerja juga masih teronggok di sana. Ambrolnya dinding turap terjadi akibat penggunaan ekskavator yang memicu getaran hingga membuat dinding turap di bagian atas bergeser dan ambrol menimpa pekerja. (Adt/bli)