Info Tangsel
Akademisi UIN: Kesbangpol Harus Punya Anggaran Besar
Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik (Kesbangpol) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) harus memiliki anggaran yang besar guna menciptakan suasana pengelolaan pemerintahan dan pembangunan kota yang kondusif.
Seperti yang diungkapkan oleh Saefuddin Asrori, Akademisi UIN Jakarta. Bahwa dunia masih merumuskan strategi efektif pembauran kebangsaan agar potensi konflik sosial menjadi tidak ada.
Dua model yang lazim digunakan pada konteks pembauran kebangsaan ini adalah model Melting Pot dan Salad Bowl tetapi keduanya masih memiliki resiko.
Melting Pot yang didorong oleh suatu negara memang bisa melahirkan identitas baru yang seragam sehingga meminimalisasi ke-multian etnis tetapi bisa melahirkan crash saat pelaksanaan.
Sementara pada model Salad Bowl negara melakukan harmonisasi pada setiap etnis tanpa merubah identitasnya tetapi karena identitasnya tetap ada maka ruang konflik (dominasi etnis) masih mungkin terjadi.
Multi etnis tersebut bisa menjadi lebih kuat dalam realitas sosial kala diikat menjadi semisal organisasi primordial (civil society).
Maka tugas Kesbangpol menjadi berat di sini. Kesbangpol bagaimana pun karena berhubungan dengan civil society harus mampu mengendalikan potensi konflik sosial ini terutama pada keberagaman etnis agar tujuan pemerintahan dan pembangunannya dapat tercapai.
Diwawancari secara terpisah selesai kegiatan, Saifuddin Asrori mengatakan Kesbangpol ibarat tuan civil society dalam pemerintahan. Ia harus mampu membuat kondisi sosial kondusif untuk pengelolaan pemerintahan dan pembangunan Kota Tangerang Selatan.
“Kuncinya Anggaran Kesbangpol yang harus ditingkatkan lagi agar dapat lebih mudah komunikasi dengan civil society di Tangsel. Anggaran saat ini masih jauh dari yang diharapkan, guna mengakomodir masyarakat yang multi etnis di Tangsel,” kata dosen Fisip UIN Jakarta setelah acara diskusi yang digelar oleh Kesbangpol Kota Tangerang Selatan di Resto Anggrek, Kamis (10/03/2022).
Acara diskusi Kesbangpol Bidang Pembinaan Kewarganegaraan dan Forum Pembauran Kebangsaan (Suku/etnis) tersebut mengangkat tema “Melalui Pembaruan Kebangsaan Kita Ciptakan Kerukunan Masyarakat Di Kota Tangerang Selatan”.
Hadir sebagai pembicara Anggota DPRD Tangsel Komisi 1, Rizky Jonis, Ketua FPK Tangsel, Saderi Sairi, Saifuddin Asrori dan Drs. Hery Sumardi, M.Si sebagai pembicara.
Dalam forum, Anggota DPRD Komisi I, HM. Rizky Jonis, menyambut baik gagasan yang dibangun dalam diskusi tersebut. Rizky Jonis berjanji akan menambah anggaran untuk Kesbangpol ini.
“Kami selaku Anggota legislatif di DPRD Tangsel dari komisi 1 akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa merealisasikan peningkatan anggaran yang ada di Kesbangpol karena hal ini penting” kata Politisi Demokrat Tangsel saat menjadi narasumber pada acara diskusi tersebut.
Diketahui bersama, bahwa saat ini anggaran Kesbangpol pertahunnya hanya menerima kurang dari 6 Milyar Pertahun dan jauh jika dibandingkan dengan daerah Bogor, Depok, yang mencapai 15-20 Milyar pertahunnya.