Info Tangsel
Kasus Lahan Di Kampung Setu, Pemilik Akui Suap Oknum Petugas Satpol PP Tangsel 10 Juta
Tidak terciptanya kesepakatan ijin yang di berikan warga RT:014 RW: 04 Kampung Setu, Kelurahan Setu, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, terhadap pengurugan Situ atau kolam air milik pribadi diduga mencuri kesempatan lakukan penimbunan tanah di area Situ tanpa izin
Mendengar komplain warga, Kepala bidang penegakan perundang-undangan (Gakunda) satuan polisi pamong praja Kota Tangsel, Sapta Mulyana terjun ke lokasi tinjau kegiatan proyek pengurugan kolam air.
Setibanya di lokasi, Sapta memergoki pekerjaan urugan masih berjalan dan sempat memberhentikan alat berat jenis bhackoe saat tengah melakukan penutupan saluran air sebagian gorong-gorong yang di sinyalir bisa menimbulkan banjir.
“Hari ini saya berhentikan kegiatan. Namun, pengusaha tersebut sudah terlanjur mengerjakan sebelum adanya ijin. Melihat situasinya, maka saya suruh teruskan untuk membenahi gorong-gorong agar tak terjadi hal yang tidak kita inginkan,” ucap Sapta (4/3/2021)
Seolah tak terima wibawanya tercemar, di lokasi pengurugan, Sapta mengklarifikasi terkait informasi adanya oknum satpol yang minta uang sebagai pemulus perijinan.
“Iya, saya di fitnah. Bukan hanya 5 juta tapi 10 juta, saya tegaskan itu bukan saya. Begini ceritanya, ada seseorang yang menelpon pemilik Saung Babeh ke Abdullah Serin dengan menggunakan WA dengan foto profil saya, pelaku itu meminta uang 10 juta untuk memuluskan izin,” terangnya
Betapa terkejutnya ia, saat oknum tersebut berhasil memperdaya salah satu pemilik tanah, kemudian oknum yang memakai akunnya tersebut telpon kembali, dan kebetulan langsung ia terima telponnya namun di matikan.
“Pelaku tersebut telpon pas saat saya bersama pak Serin. Saya angkat telponnya, saya tanya ini siapa, tapi langsung dimatikan,” tambahnya
Sementara, pemilik Saung Babeh, Abdullah Serin saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya telah mentransfer uang sebesar RP 10 juta melalui rekening yang di tunjuk pelaku.
“Ada tawaran biar cepet keluar izin dengan membayar uang RP 10 juta, saya coba dong daripada saya pusing. Saya transfer itu uang ke rekening yang diminta, dan saya suruh anak saya transfer,”terang Abdullah Serin
Serin juga menjelaskan, jika pelaku yang meminta uang itu menggunakan foto profil Sapta Mulyana. Namun, Serin mengaku tersadar setelah ketemu Sapta Mulyana sebenarnya.
“Saya baru kaget ketika saya bertemu Pak Sapta, pelaku itu telpon lagi dan saya kasih ke Pak Sapta, mungkin takut ketahuan orang itu langsung mematikan teleponnya,” kata Serin
Serin mengaku, pihaknya masih terus berupaya untuk memproses perizinan. Namun dia mengatakan, izin itu diduga dipersulit hingga tak kunjung selesai hingga saat ini.(Adt)