Connect with us

Tangsel Siap Hadapi Musim Penghujan

Info SKPD

Tangsel Siap Hadapi Musim Penghujan

jalan_bhayangkara_gorong18.143.23.153- Memasuki musim penghujan, Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) siap antisipasi ancaman banjir maupun pohon tumbang. Menyangkut itu, segala persiapan sudah dilakukan jauh hari sebelumnya.

Upaya antisipasi bencana saat musim penghujan beberapa bulan sebelumnya sudah di jalankan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Langkah tersebut secepatnya tetap dilakukan, kendati berdasarkan pengalaman tidak banyak titik banjir yang ditemukan di Kota Tangsel.

Secara geografis, kondisi tanah di Kota Tangsel relatif datar. Jadi, paling penting untuk diperhatikan terutama menjelang musim penghujan adalah penataan serta pemeliharaan drainase. Untuk itu, perlu dihindari adanya penumpukan sampah yang mengakibatkan penyumbatan jalan air ke saluran pembuangan.

Persiapan yang dilakukan tidak hanya sebatas upaya antisipasi bencana, namun juga penanganannya. Usaha menghalau banjir di Kota Tangsel pada dasarnya sudah dilakukan jauh hari saat musim kemarau. Langkah pertama dari itu disebut dengan penanganan pramusim hujan.

Hal tersebut dipaparkan Sekretaris Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangsel, Judianto, usaha pertama mencegah banjir dengan membersihkan saluran air, sungai, dan anak kali. Kemarau kemarin, cegah banjir dilakukan di sembilan titik, di antaranya di Kali Ciputat, anak Kali Angke, Kali Cisalak, dan anak Kali Cisadane.
penataan_sungai
Pemkot Tangsel pun membentuk tim antisipasi banjir. Mereka piket sepanjang hari. Tim juga dibekali peralatan untuk menghadapi situasi darurat.

“Kita juga siapkan mesin pompa penyedot air dan eskavator. Kalau nanti muncul genangan, tim-tim itu akan menginfokan dan bisa segera dilakukan skenario penanganan sementara,” ujarnya.

Ditambahkan Kepala Bidang Sumber Daya Air DBMSDA Kota Tangsel, Ade Suprizal, tiga pengerukan yang sedang berjalan dan baru selesai dikerjakan yaitu ada di Situ Pondok Jagung, Sasak, dan Tujuh Muara. Upaya terbesar adalah pengembalian fungsi 18 hektare lahan Situ Sasak, Pamulang yang sempat dialihfungsikan warga sekitar sebagai area bisnis pemancingan dan budidaya ikan.

“Di Situ Sasak, lahan situ tersisa kemarin hanya 7,1 hektare, kini kembali dapat berfungsi normal kembali. Begitu juga di Situ Pondok Jagung, disitu ada potensi lahan seluas sekitar tujuh hektare yang kembali. Sementara di Situ Tujuh Muara, pengerukan dilakukan di lahan satu hektare lebih untuk penataan aliran air mencegah banjir di pemukiman warga,” paparnya.

Berdasarkan pembahasan dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Direktorat Sumber Daya Air Kementerian PU selaku pemegang otoritas kelangsungan situ-situ yang ada, tahun ini proses revitalisasi juga akan dilakukan di Situ Parigi, rompong, dan Bungur.
“Di Situ Parigi dan Rompong akan dilakukan pengerukan. Sementara di Situ Bungur penataan sisi-sisi jalan dan taman. Sama Situ Kuru (revitalisasi) juga tahun ini kalau memang memungkinkan. Kita kemarin juga sudah lakukan pengerukan di tandon BPI, Pamulang. Manfaatnya cukup besar untuk lalu-lintas air di sekitar pemukiman warga,” hemat Ade.
penataan_sungai_02
Disamping itu, ribuan pohon di jalan lingkungan dan protokol di Kota Tangsel dipangkas. Pemangkasan pohon diutamakan di jalur-jalur utama yang keberadaannya mengganggu arus lalu-lintas.

“Selain dipangkas, ada pula pohon yang harus ditebang. Itu dilakukan untuk mencegah bahaya pohon tumbang saat angin kencang. Jumlah pastinya yang sudah dipangkas maupun ditebang saya belum pegang datanya. Kisarannya ada ribuan pohon,” ungkap Sekretaris Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangsel, Lisherni.
Rata-rata usia pohon yang harus dilakukan pemangkasan, yakni lima tahun keatas. Namun tidak menutup kemungkinan, pemangkasan dilakukan terhadap pohon berusia lima tahun kebawah, dengan pertimbangan keberadaannya sudah mengganggu kepentingan umum.

“Jika tidak dilakukan pemangkasan terhadap pohon yang berusia tua, itu bisa mengganggu lalu-lintas. Terhadap keberadaan kabel-kabel listrik atas itu juga membahayakan,” urainya.

Berdasarkan data DKPP Kota Tangsel, ancaman pohon tumbang banyak ditemukan di sepanjang Jalan Raya Serpong. Di jalur tersebut, usia pohon yang berdiri rata-rata jauh lebih tua dibanding pohon-pohon di ruas jalan lain.

“Meski keberadaan pohon-pohon di jalur utama menjadi prioritas, namun dalam hal pengawasan dan perawatan juga berlaku terhadap pohon di jalan lingkungan dan perumahan,” pungkasnya. (adv)

Continue Reading
Advertisement
You may also like...
To Top