Connect with us

Satpol PP Jaring Puluhan Pelajar yang Bolos

Edukasi

Satpol PP Jaring Puluhan Pelajar yang Bolos

Puluhan pelajar dari tingkatan sekolah menengah yang kedapatan telah meninggalkan jam pelajaran di sekolah terjaring razia aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang Selatan. Langkah ini dilakukan untuk menerapkan disiplin dan efek jera di kalangan pelajar karena saat ini telah memasuki Ujian Nasional (UN).

“Sebanyak 74 siswa terbukti membolos dan langsung kita tindak,” ungkap Kepala Bidang Operasional dan Perlindungan Masyarakat Satpol PP Kota Tangerang Selatan – Ponco Budi Santoso, Rabu, 11 April 2012, diruangan kerjanya  di Ciputat.

Ponco menjelaskan, razia serentak ini dilakukan di pusat perbelanjaan dan tempat keramaian yang dianggap menjadi lokasi pilihan para pelajar bolos sekolah. Ketiga titik lokasi itu diantaranya, Pamulang Square di kecamatan Pamulang, Taman Kota I BSD di kecamatan Serpong, serta WTC Matahari dan Living World di kecamatan Serpong Utara.

Sejumlah personel Satpol PP, lanjut Ponco, langsung menyisir seluruh area di tiga titik lokasi. Setiap pelajar yang dijumpai masih mengenakan seragam sekolah diinterogasi oleh petugas dengan dimintai menunjukan identitasnya. Mayoritas pelajar gugup dan tak sedikit panik sehingga diangkut ke kendaraan operasional Satpol PP jenis truk yang telah dipersiapkan.

Bahkan disebuah pusat perbelanjaan, terdapat seorang bapak dari salahsatu pelajar memarahi anaknya. Orangtua tersebut kesal saat mengetahui anaknya membolos dan terjaring razia. Juga seorang pelajar perempuan menangis dipangkuan sang ibu didalam kendaraan operasional Pol PP.

“Sebentar lagi para pelajar akan mengikuti UN dan seharusnya mereka mempersiapkan diri dengan belajar di sekolah atau di rumah. Bukannya meninggalkan pelajaran seperti ini. Kasihan orangtua mereka yang sudah bersusah payah menyekolahkan anaknya,” ujarnya.

Puluhan pelajar yang terbukti membolos dari sekolahnya masing – masing, tambah Ponco, dikumpulkan di gedung Aula Kecamatan Ciputat. Selain diberikan pengarahan agar tidak mengulangi perbuatannya bolos dari sekolah dan kembali giat belajar sebagai bekal masa depannya. Identitas masing – masing pelajar ini selanjutnya didata dan dibuatkan surat perjanjian.

“Kalau pada razia berikutnya para pelajar ini ketahuan membolos lagi. Maka akan kita serahkan kepada pihak orangtua dan sekolahnya masing-masing untuk diberikan pembinaan. Cara ini cukup efektif, agar pelajar – pelajar ini menjadi jera dan tidak mengulangi bolos sekolah,” tambah Ponco.

Sementara itu, Ika (17) pelajar kelas XII di salahsatu sekolah swasta mengaku dirinya tak mengetahui akan digelar razia pelajar yang membolos. Dirinya berdalih sedang tak ada pelajaran di sekolah menjelang UN. “Saya mau beli kado,” dalih Ika, sambil menutupi wajahnya menggunakan sweater untuk menghindari sorotan kamera.

Continue Reading
Advertisement
You may also like...
To Top