Info Tangsel
Tagana Siap Atasi Bencana Banjir
Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengukuhkan sebanyak 95 orang pengurus dan anggota taruna tanggap bencana (Tagana) masa bakti tahun 2011-2014 di Situ Gintung, Cirendeu, kecamatan Ciputat Timur. Tagana pada hakikatnya adalah merupakan wadah berhimpun seluruh kekuatan penanggulangan bencana.
“Dengan dikukuhkannya kepengurusan yang baru, kita semua berharap bahwa kedepannya Tagana Kota Tangerang Selatan dapat lebih meningkatkan perannya dan menunjukan eksistensinya sebagai suatu organisasi sosial kemasyarakatan,” kata Asisten Daerah III Bidang Administrasi Umum Ismunandar, dalam sambutannya saat mewakiliki Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany yang tengah berhalangan hadir.
Dia menjelaskan paradigma penanggulangan bencana saat ini telah mengalami pergeseran dari sebelumnya bersifat palistik responsive atau kedaruratan menjadi preventive proaktif atau kesiapsiagaan yang aktif.
Pergeseran paradigma ini, terang Ismunandar, dilandasi oleh pemikiran bahwa melakukan kesiapsiagaan terhadap terjadi bencana akan lebih meminimalisir korban atau dampak bencana dibandingkan dengan melakukan tindakan kedaruratan pada saat terjadi bencana.
“Kasiagaan Tagana sangat penting dan strategis karena tugas Tagana pada prinsipnya terkait dengan keselamatan jiwa dan harta orang lain,” terang Ismunandar..
Kedepannya, lanjut Ismunandar, upaya untuk melibatkan masyarakat dalam kegiatan penanggulangan bencana merupakan salahsatu pendekatan yang mengedepankan prinsip partisipasi aktif dari para stakeholder yang terlibat. Pendekatan ini dipandang akan lebih efektif dalam menangani masalah-masalah seperti bencana alam dan sosial.
“Mulia, karena dalam menjalankan tugasnya Tagana tidak mengharapkan adanya balasan jasa atau imbalan dari orang lain. Bahkan seringkali anggota Tagana harus mempertaruhkan keselamatan jiwa,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Tagana Kota Tangerang Selatan Syamsul Hariyanto mengutarakan, jumlah yang dilantik sebanyak 25 pengurus dan anggota 70 orang. Sebagai program awal, pihaknya akan menggelar pelatihan dan peningkatan serta pengetahuan cara penanggulangan bencana. Selain itu juga akan melaksanakan pembentukan Tagana tingkat kecamatan yang berbasis masyarakat.
“Tagana kan salahsatu underbouw-nya dinsos (Dinas Sosial). Jadi metodenya kita akan bekerjasama dengan para Camat. Kita harus bisa meyakinkan masyarakat agar mau masuk jadi relawan Tagana, karena musibah datangnya tak pernah di undang, bisa terjadi kapan saja dan dimana saja” lanjut Syamsu