BANTEN OKE
Rusuh Petugas Jaga di Ikat, Pasien Ketergantungan Narkoba di Sahabat Foundation Ciputat Timur Mengamuk
Berdasarkan informasi yang himpun di lokasi kejadian jalan Ir Juanda, Kecamatan Ciputat Timur, terkait adanya kegaduhan di yayasan Istitusi penerima wajib lapor Sakinah Harakah Bhakti atau yang di kenal dengan nama Sahabat foundation, petugas sempat di ikat dan di sekap.
Dari pantauan wartawan, pasca gaduh yang di mulai sekira pukul 01.00 dini hari yang diduga lantaran pasien ketergantungan narkotika ingin kabur dari lingkup yayasan, namun di ketahui oleh warga sekitar.
Rt Setempat membeberkan, memang ada keributan di lokasi, namun ia tak mengetahui pasti sebab musababnya hingga kisruh tersebut pecah.
“Tempat rehab itu sudah 2 tahun, biasanya sih baik-baik aja tidak ada masalah. Itu di gunakan untuk rehab ex pasien narkoba tempat pengobatan dan pemulihanlah. Untuk detail kegaduhan saya belum tahu pasti. Tapi memang warga melaporkan kepada saya ada kegaduhan pada pukul 1 dinihari. Pas saya cek iya ada rusuh para pasien,” terang Rt Kurniawan
Saat menyaksikan kebrutalan para pasien, Kurniawan menjelaskan bahwa pihaknya belum sempat membicarakannya dengan pengurus hingga pukul 03.30. Menururnya, beberapa pasien akhirnya di pulangkan ke keluarganya.
Saat di komfirmasi, pihak pengurus sahabat foundation, manager program selaku koordinator menerangkan, pihaknya sangat menyayangkan kerusuhan berujung pengerusakan itu terjadi.
Pas kejadian. Posisi saya ada di kamar bawah bawah. Trus sekitar jam 1 pagi saya di bangunkan oleh rekan saya. Dia ngabarin kalo ada staf kami yang di sekap di lantai 3. Setelah kita cek, mereka memang sudah mempersiapkan alat untuk melawan petugas jaga. Mereka merusak hampir di seluruh lantai ruangan,” terang Dwi Mecca Aristo saat di temui wartawan di ruang kerjanya. (3/9/2023)
Ia menambahkan, pada saat kerusuhan, pasien sempat melakukan negosiasi. Kalah jumlah, petugas yayasan yang berjaga akhirnya berhasil di pukul mundur. Menurutnya, 30 pasien merakit kain sarung yang sudah di isi alat berat hampir melukainya pada bagian kepala. Beruntung, ia mampu menghindar saat salah satu pasien melayangkan kain sarung tersebut.
“Malam itu saya sempat di pukul pake sarung. Kain sarung itu sudah di isi dengan alat berat. Untungnya saya ngeles, dan sarung itu mengenai tembok. Alhamdullilah, di bantu warga sekitar, kami sempat menjaga pintu keluar utama. Dan akhirnya mediasi,” ucapnya
Pengerusakan yang di lakukan oleh pasien di seluruh ruangan, uang dan isi kulkaspun menjadi sasaran tindakan anarkis tersebut. Bahkan, ada pasien yang ingin kabur dengan melompat dari lantai 4.
“Lima (5) CCTV di rusak, laci berangkas di bobol, 1,5 juta uangnya juga di ambil mereka, Hp dan isi kulkas ikut di kuras. Melihat situasi dan khawatir kemungkinan buruk dapat terjadi, dengan terpaksa kami lepaskan dan kembalikan kepada keluarganya,” jelas Volentir yang akrab di sapa Eka.
Di tambahkannya, dari 30 pasien, 20 diantaranya berhasil pulang ke rumahnya masing-masing. Dan 10 orang lainnya memutuskan tinggal menjalani masa pemulihannya bebas dari ketergantungan narkoba.
Masih menurut Eka di temani rekannya Noviyanto (Iyan) pihaknya akan melakukan evaluasi di internal. 80 persen pasien yang di tampung di tempatnya tersebut merupakan pasien narkotika jenis sabu-sabu.
Padahal, ia sudah melakukan pemulihan memakai cara yang sesuai anjuran. Dan kini, yayasan yang di bawah naungan kementrian sosial tersebut tengah melakukan pendalaman pasca kejadian.
Jumlah keseluruhan pasien rujukan dari tempat rehab lainnya sejabodetabek yang ditampung oleh sahabat foundation, tercatat, 20 persennya merupakan rujukan kepolisian dari perkara kasus narkotika. (Adt)