Fashion
Hadirkan Kelas Beasiswa, PB Angkasa Raya Siap Ikuti Pelatnas
Pelatihan Bulutangkis (PB) Angkasa Raya adalah klub yang baru berdiri sejak tahun 2018. Berkat semangat dari sang pemilik klub, saat ini PB Angkasa Raya sudah memiliki sembilan cabang pelatihan.
Harry Dwi Saputra, sebelum menjadi pemilik klub PB Angkasa Raya, dirinya mengawali semua itu dari kejuaraan lingkup universitas. Saat ini Harry masih mengajar di SD Negeri Bambu Apus 2, Tangsel.
“Alhamdulillah, saat ini Angkasa Raya itu ada sembilan cabang. Insyaallah, di awal bulan Februari tahu ini, kita buka yang ke-10 di Kota Tangerang,” katanya saat ditemui 18.143.23.153 di Hall Saratoga, Pamulang, Rabu (19/01/2022).
Di PB Angkasa Raya ini, kata Harry, memiliki kelas-kelas tersendiri dalam pelatihan, yang dibagi berdasarkan kemampuan.
Harry menambahkan, pada akhir tahun lalu, dirinya baru membuka kelas beasiswa teruntuk para peserta yang sudah memiliki kemampuan di atas rata-rata peserta lainnya.
“Jadi, di PB Angkasa Raya ini dibagi tiga. Ada kelas dasar, menengah, dan kelas utama. Tapi, akhir tahun kemarin kita buka kelas utama khusus yang mendapatkan beasiswa” ucapnya.
Lebih lanjut, Harry juga membuka kelas beasiswa teruntuk orang-orang yang tidak mampu, seperti anak yatim.
“Tapi, mau bekerja keras untuk jadi yang terbaik dalam bulutangkis,” tegasnya.
Peserta didik, kata Harry, harus mengikuti pelatihan selama tiga tahun, untuk sampai pada jenjang teratas di kelas PB Angkasa Raya.
Selain itu, lanjut Harry, peserta didik yang mengikuti kejuaraan, PB Angkasa Raya tidak akan memungut biaya apapun, alias gratis.
“Itu semua apresiasi klub untuk atlet yang sudah bagus,” ungkapnya.
Saat ini, Harry berharap dapat menemukan bibit pemain bulutangkis muda lainnya, yang memiliki bakat istimewa dalam kelas beasiswa nya.
“Mereka adalah atlet-atlet yang kami bina agar kedepannya bisa mengharumkan nama Indonesia,” tuturnya.
Kepada pemerintah kota, Harry juga berharap agar bersimpati pada para atlet, khususnya klub bulutangkis.
“Pemerintah kota bisa membuat kejuaraan bulutangkis tingkat kota/kabupaten untuk melihat perkembangan para atlet di masing-masing pelatihan bulutangkis,” tutupnya.
Sementara, pelatih PB Angkasa Raya, Gunawan menjelaskan, pelatihan di klub ini dilaksanakan tiga hari dalam seminggu.
“Rabu kita latihan fisik, Sabtu itu teknis seperti dribbling dan pola main, Minggu mereka bermain full,” jelasnya.
Gunawan menyebutkan, PB Angkasa Raya saat ini mempunyai banyak bibit atlet. Namun, menjadi atlet yang professional harus diperhatikan faktor-faktor yang menentukan.
Pertama, Sumber Daya Manusia (SDM), dukungan orangtua, dukungan klub, dukungan pelatih, dan kemauan dari atlet.
“Jadi semua komponen ini harus saling menunjang, karena kalau atlit nya mau, tapi orangtua nya tidak serius, tidak akan jadi,” paparnya.
Sebagai pelatih, Gunawan memiliki tujuan besar untuk menjadikan peserta didiknya menjadi yang terbaik.
Salah satu tujuan Gunawan adalah membawa peserta didiknya mengikuti pelatihan nasional (pelatnas) pada tahun 2022 ini.
“Waktu saya dan 60 pelatih seluruh Indonesia mengikuti Badminton World Federation (BWF), PR nya minimal mengirim satu atlet ke pelatnas. Mudah-mudahan tahun ini bisa terealisasi,” tutupnya.
Diketahui, belum lama ini PB Angkasa Raya mengirim peserta didiknya, untuk mengikuti kejuaraan bulutangkis pelajar se-Kota Bogor. Pasalnya, kejuaraan tersebut diadakan oleh Kadispora Kota Bogor.
Peserta didik dari kelas utama PB Angkasa Raya, Kamelia Stifani memenangkan juara ke-2 di tingkat kelas 4-6 SD tunggal putri.
Selain itu, Junior Saktiawan dari kelas menengah yang juga mengikuti perlombaan di Kota Bogor pada Senin (10/01/2022), mengalami kekalahan saat bertanding.
Namun, kesedihannya terkubur ketika dirinya mengingat pernah memenangkan juara ke-1 saat mengikuti perlombaan HUT PB Angkasa Raya di tahun 2021 lalu. (Eno)