Info Tangsel
IPPU-PR Masih Dalami Design Pemanfaatan Situ Parigi
Situ Parigi tidak lama lagi akan menjadi tempat yang ramah anak untuk di kunjungi. Bagaimana tidak, Ikatan Pensiunan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (IPPU-PR) masih mendalami konsep design yang menarik, sehingga tempat tersebut menjadi bermanfaat untuk masyarakat banyak.
Rencananya, konsep pemanfaatan tersebut akan berjalan pada awal tahun 2022 mendatang yang mengusung tema Situ menjadi tempat wisata keluarga dan kuliner.
Hal tersebut di ungkapkan oleh Bernaldi, pengurus organisasi IPPU-PR yang terdiri dari mantan pegawai negeri dari kementrian PUPR. Ia mengutarakan, pembangunan tempat tersebut tidak akan menggunakan APBN ataupun APBD.
“Pada intinya, untuk desain akan kami akan konsultasi terlebih dahulu, apakah yang kami lakukan bisa diterima atau tidak dengan Undang-undang dan aturan, dan yang jelas adalah, pembangunan tempat kuliner ataupun wahana ramah anak tidak memakai uang negara,” jelas Bernaldi, Sabtu (4/12/2021).
Sementara itu di lokasi yang sama, Lukman Hakim, yang juga merupakan pensiunan staf ahli kementerian PUPR mengatakan, terkait dengan pengembangan Situ yang ada di Kota Tangsel masih di kaji terlebih dahulu.
“Artinya, nanti ini kita akan kita bawa ke arah wisata yang lebih modern, atau yang lebih besar untuk masyarakat, kita juga belum tau, karena ini masih kita kaji,” tutur Lukman.
Karena menurut Lukman, bangunan yang akan dibangun untuk pengembangan Situ adalah bangunan yang non permanen dan tidak boleh permanen.
“Ini akan menjadi tantangan buat kita, akan tetapi semoga saja kita bisa menemukan satu solusi,” ucap mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Depok.
Sementara, peran masyarakat disekitar juga sangat diperlukan, untuk itu IPPU juga tidak bisa jalan sendiri.
“Jadi untuk mewujudkan hal ini, diperlukan peran serta dari masyarakat sekitar, jadi bukan hanya untuk keuntungan ekonomi semata, melainkan bagaimana kawasan yang sudah bagus nantinya bisa terpelihara dengan baik,” harapnya.
Lebih lanjut, Lukman menuturkan bahwa Kondisi Situ saat ini masih banyaknya sampah sehingga membuat air nya menjadi bau dan sangat berpengaruh untuk kesehatan masyarakat yang nantinya berkunjung.
“Kita akan menggandeng dan bekerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) untuk bisa konsentrasi dalam hal ini, terutama dalam aspek lingkungan sekitar. Jadi nantinya agar setiap Situ-situ yang ada, supaya enak untuk dikunjungi oleh masyarakat, yang paling utama untuk dibenahi adalah kualitas air nya,” ujarnya.
Kedepannya, IPPU terlebih dulu akan memperbaiki tentang permasalahan kualitas air, karena menurutnya kesehatan pengunjung itu sangat penting.
“Kita akan memperbaiki lingkungan sekitar, terutama pembuangan air dari limbah rumah tangga, itu harus bisa dikelola, tapi kita belum punya untuk pengelolaan itu untuk bisa menjadi jernih. Bekerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), kedepannya akan terfokus untuk mengembangkan area, yang paling utama adalah dengan pengelolaan air nya,” imbuhnya
Sependapat dengan IPPU PR, Abdul Chair Abadi, Juru Situ Parigi yang bertugas untuk mengontrol kekeringan, laporan cuaca, mengendalikan pintu air dan menjaga inventaris yang ada mengungkapkan, sampah-sampah yang masuk ke Situ Parigi merupakan sampah rumah tangga.
“Iya, sampah disini rata-rata merupakan sampah rumah tangga seperti plastik. Dari alam juga ada seperti daun-daun kering. Biasanya perhari itu saya kumpulkan hingga 5 karung ukuran besar. Tapi tergantung situasi sih. Di pintu masuk ada dari dinas lingkungan hidup hampir membawa satu (1) sampah perhari menggunakan mobil ukuran sedang,”tutur pria yang kerap di sapa Abaw.
Abaw berharap, meski Situ tersebut di kembangkan menjadi modern, aspek-aspek sosial dan budaya jangan di kesampingkan demi menjaga kehidupan sosial bermasyarakat.
“Saya harap dengan ramainya tempat ini masyarakat dari golongan bawah pun dapat merasakan. Tokoh-tokoh yang ada disini wajib di berikan informasi, yayasan dan semuanya deh, supaya tempat modern ini tidak berkesan hanya untuk golongan menengah ke atas saja, tetapi untuk semua masyarakat,” tandasnya, (Adt).