HUK-RIM
Diduga Punya Masalah Pribadi, Karyawan PT AMB Pukuli Atasan hingga Babak Belur
Lantaran diduga memiliki persoalan pribadi, seorang karyawan memukuli atasannya hingga babak belur di dalam sebuah lift di apartemen Kedoya Westling Jakarta Barat pada 28 Juni 2021 tepat pukul 16.00 WIB.
Karyawan tersebut bernama Andi Gunardi salah satu pejabat Direktur Keuangan di PT. AMB yang sudah 15 tahun lamanya bekerja di perusahaan.
Nahasnya, yang menjadi korban dari keganasan karyawan tersebut seorang perempuan. korban dipukuli di dalam lift dari lantai 15 sampai lantai 1 hingga wajahnya berlumururan penuh dengan darah.
“Awalnya saya sudah telepon tapi dia selalu mengelak, dan beberapa persoalan yang harus dibicarakan oleh pelaku, saya cuma mau ketemu dan bicara baik baik. Namun saya malah dipukuli di dalam lift dari lantai 15 sampai lantai 1, hancur muka saya seperti mandi darah,” jelas Anastascha Kartadinata atasan dari karyawan yang melakukan penganiayaan saat ditemui awak media, Minggu (25/07/21).
Setelah kejadian, korban langsung melapor ke Polda Metro Jaya guna meminta perlindungan hukum atas penganiayaan yang menimpa dirinya.
“Setelah dipukuli, saya langsung berangkat ke rumah sakit untuk visum dan langsung melaporkan kejadian penganiayaan yang menimpa dirinya ke Polda Metro Jaya,” kata Anastascha.
Anastascha mendapat informasi dari teman yang berada di Apartemen, setelah kejadian penganiayaannya seluruh satpam yang ada disana langsung dirumahkan, dimungkinkan untuk menghilangkan jejak saksi-saksi yang melihat kejadian tersebut.
“Saya juga heran, kenapa setelah kejadian seluruh satpam di lokasi dirumahkan (dipecat). mungkin karena menghindari saksi-saksi di lokasi, karena semua satpam pada tahu semua dan itu sempat heboh,” ucapnya.
Diketahui sebelumnya, pelaku (A. Gunardi) turut melaporkan balik ke Polres Jakarta Barat dengan tuduhan yang sama seperti korban. Berharap mendapatkan perlindungan hukum yang sama.
“Kemarin saya sudah dipanggil penyidik untuk klarifikasi Polres Jakbar, dan saya kooperatif, jadi kalo memang mau adil seharusnya CCTV di lift juga harus dihadirkan sebagai bukti karena disitu bukti kuatnya saya menjadi korban keganasan pelaku,” tutur Anastascha.
Anastascha berharap proses hukum tetap berlanjut dan penegak hukum berlaku adil.
“Harapan dari kasus ini, apapun yang terjadi proses hukum akan terus berjalan, dan meminta kepada aparat penegak hukum untuk berlaku adil,” pungkasnya. (Red/SD).