Connect with us

FSH UIN Syarif Hidayatullah Gelar Sennas Demokrasi Berbagai Sudut Pandang

Edukasi

FSH UIN Syarif Hidayatullah Gelar Sennas Demokrasi Berbagai Sudut Pandang

Dalam mengamati perkembangan demokrasi di Indonesia Dema FSH UIN Jakarta menyelenggarakan Seminar Nasional (Sennas) dengan tema “ DEMOKRASI HARI INI : Dalam Kacamata Politik Hukum, Ekonomi, HAM, Filsafat, Agama, dan Milenial,” yang di gelar di Auditorium Harun Nasution, UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Senin, (12/11/18).

Dalam agenda tersebut Narasumber yang dihadirkan adalah pakar hukum tata negara Prof. Yusril Ihza Mahendra, ekonomi Indonesia Bapak Faisal Basri, peneliti P2D Rocky Gerung, mantan Komisioner KOMNAS HAM Natalius Pigai, ketua komisi VIII DPR-RI Bapak Ali Taher serta dihadiri oleh Sekda Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rahmat Salam, dan wakil mantan ketua DPRD Kota Tangsel, Moh.Saleh Asnawi.

Herman, Ketua Panitia Sebebas FSH UIN Syarif Hidayatullah, Senin (12/11/18).

Herman Sunaro Lubis selaku ketua pantia mengatakan diadakan seminar nasional ini adalah untuk memberikan penyegaran pemikiran serta pemahaman yang mendalam tentang demokrasi yang di tinjau dari berbagai sudut pandang.

“Kami sangat mengapressiasi dengan semua tokoh yang hadir dan bersyukur telah bersedia menjadi narasumber. Kalau pun dikalkulasi dari semua pembicara yang ada bisa-bisa lebih dari 20 sks materi perkuliahan dari ruang kelas yang biasa, plus di ‘jejali’ dengan berbagai jadul materi yang beraneka ragam,” ujar Herman Mahasiswa Fakultas Syariah Dan Hukum kepada awak media.

Herman menambahkan dari pihak panitia secara keseluruhan cukup happy dan punya kebanggaan tersendiri karna menjadi bagian dari sejarah besar di sini (UIN Jakarta). Selain bisa mempertemukan semua pembicara yang ada dengan kesibukannya masing-masing dan menyatukannya dalam satu forum.

Tokoh Pakar Tata Negara Yusril Ihza Mahendra mengatakan Demokrasi memang bukanlah sistem terbaik, tetapi saat ini demokrasi adalah satu-satunya sistem paling baik diantara sistem-sistem yang lain, seperti monarki, komunis dan lain-lainnya.

“Tetapi demokrasi kita hari ini harus terus di perkuat, harus di amati dari berbagai sudut pandang, agar kita mampu melihat kekurangan-kekurangannya dari sisi mana saja, salah satunya dari sudut pandang hukum,” terang Yusril.

Dalam kacamata yang berbeda Rocky Gerung mengkritisi pelaksanaan Demokrasi yang masih banyaknya praktik-praktik jauh dari keadilan. “Demokrasi ini bukan bertumbuh, tetapi membengkak, sebab di dalamnya masih banyak problem yang harus di selesaikan, dan masalah terpentingnya adalah pendistribusian keadilan,” tandas peneliti P2D Rocky Gerung.

Penyelenggaraan seminar nasional tersebut peserta yang hadir mencapai 1000-an orang dan memenuhi aula utama UIN Jakarta auditorium Harun Nasution. “Alhammdulillah peserta dihadiri 1000 orang lebih dan dikroscek dari data yang hadir tidak terbatas dari kampus UIN saja. Selain mahasiswa sekitaran UIN banyak juga peserta seminar tersebut dari perguruan tinggi yang cukup jauh, seperti purwokerto, lampung dan paling jauh dari IAIN Padang Sidimpuan Sumatera Utara,” imbuh Herman.

Sekitar 1000 Peserta Seminar Nasional FSH UIN Syarif Hidayatullah.

Santoso salah satu peserta Seminar Nasional yang di helat FSH UIN Jakarta turut mengapresiasi karena pembahasan terkait demokrasi sangat tepat dan bisa memberikan pencerahan kepada seluruh mahasiswa khususnya mahasiswa UIN Jakarta.

“Bagi saya berbicara demokrasi hari ini sangatlah tepat sekali, karena kita berpikir terkait demokrasi hari ini sangat rancu dan cenderung rusak pada pelaksanaannya. Kemudian narasumbernya juga tepat, karena memang hari ini momentumnya tepat dan pematerinya berpengalaman,” ujar Santoso sebagai salah satu peserta seminar. (Dh)

To Top