Connect with us

Sekolah Alam Madinah Gagas Program Kamis Baca

Edukasi

Sekolah Alam Madinah Gagas Program Kamis Baca

Ratusan pelajar Sekolah Alam Madinah Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) antusias menyaksikan dongeng yang dibawakan pencerita Budi Sabarudin dari Dongeng Center Tangerang.

Acara yang digelar di masjid sekolah, di Jalan Jelupang Raya Nomor 20, Serpong Utara, Tangsel, Rabu (24/8) itu, diikuti sekitar 250 orang. Mereka para pelajar SD dari mulai kelas 1 hinga 6.

Dalam kesempatan itu, Budi membawakan dongeng atau cerita tentang “Ulang yang Lapar, Petani, Induk Ayam dan Anak-anaknya”, yang ceritanya sudah dikembangkan sedemkian rupa dari aslinya.

Kepala Sekolah Alam Madinah Moh Ridwan, S.Ag., mengaku sudah menggagas program Kamis Baca. Salah satu cara untuk menghidupkan program tersebut, yakni menghadirkan sosok Budi sebagai pencerita ke sekolahnya dua kali dalam satu bulan.

“Kami mengundang instruktur ke sekolah untuk mendongeng di depan anak-anak didik kami. Alhamdulillah, anak-anak antusias menyaksikan Kang Budi mendongeng,” ungkap Ridwan.

Menurutnya, dari program Kamis Baca itu diharapkan para pelajar Sekolah Alam Madinah senang, cinta dan kemudian membudayakan literasi meliputi membaca, menulis, dan bercerita atau mendongeng.

Salah satu guru Sekolah Alam Madinah Halimatusadiah mengaku mendukung penuh sekolahnya menggulirkan program Kamis Baca, karena mengacu pada hasil penelitian UNESCO budaya baca masyarakat Indonesia masih sangat lemah, yakni dari 1.000 orang hanya ada satu orang yang serius membaca buku.

“Butuh cara yang tepat, terarah, terukur, dan penuh semangat dalam membangun budaya literasi. Salah satunya di sekolah kami dengan menggulirkan program Kamis Baca. Artinya, setiap hari kamis ada aktifitas membaca yang melibatkan anak-anak dan guru juga, yang salah satunua melibatkan pendongeng, ” ujarnya.

Halima juga mengaku tertarik dengan dunia dongeng. “Saya ingin gabung dengan Dongeng Center Tangerang. Saya harus bisa mendongeng untuk kebutuhan saya mengajar kepada anak didik saya, baik saat mengajar di dalam maupun di luar kelas,” urainya.

Budi juga mengaku senang berada di tengah-tengah ratusan pelajar Sekolah Alam Madinah. “Para pelajarnya aktif-aktif dan berani. Bahkan ada yang protes kecil sama isi cerita yang saya bawakan,” kata Budi sambil tersenyum.

Dalam kesempatan itu, Budi yang juga Redaktur Tangsel Pos (Grup Jawa Pos) menerangkan terkait dengan Dongeng Center Tangerang yang digagas, dibentuk, dan dibangun oleh dirinya sendiri.

Dongeng Center Tangerang lanjut dia, memiliki program prioritas yakni, gerakan literasi yang di dalamnya membangun budaya baca, menulis, dan bercerita dengan mendongeng.

“Gerakan literasi dengan mendongeng itu saya coba lakukan dari sekolah ke sekolah. Itu saya lakukan secara mandiri. Saya mengontak guru-guru yang satu visi dalam membangun budaya literasi. Alhamdulillah mereka respon-respon,” katanya.

Budi juga mengatakan alasan membentuk Dongeng Center Tangerang, karena tradisi mendongen di era digitalisasi ini sudah mulai terkikis. “Saya ingin menghidupkan kembali tradisi mendongeng seperti dulu ketika saya masih anak-anak,” katanya.

Budi menegaskan tradisi mendongeng harus terus dilestarikan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Sebab di dalam dongeng itu kaya sekalk dengan nilai-nilai dan pesan-pesan moral. Selain itu, tradisi dongeng juga kekayaan budaya masyarakat Indonesia yang sangat langka dan mahal, yang bisa merangsang, mengaktifkan, dan menghidupkan imajinasi dan mimpi anak-anak. (rls/bd)

To Top