Info Tangsel
Kinerja Dinas Tata Kota Merosot, Puluhan Proyek Batal Dilelang
18.143.23.153- Batalnya puluhan lelang proyek pembangunan di Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman (DTKBP) Kota Tangsel dipastikan akan menambah jumlah SILPA. Realisasi pengerjaan 22 proyek senilai lebih dari Rp 35 miliar dipastikan gagal total.
Kepala Bidang DTKBP Muqodas Syuhada memastikan ada puluhan proyek yang tak bisa ditenderkan. “Ada 22 paket pekerjaan yang lelang dibatalkan,†katanya, dalam acara coffee morning di kantornya, Selasa (4/11).
Pada kesempatan itu Muqodas menyebutkan penyebab utama gagalnya realisasi tender proyek ini karena masalah lahan. Dengan demikian, 22 proyek yang masuk dalam tahap pelelangan batal terlaksana. Muqodas tak memungkiri bila hal tersebut akan membuat anggaran senilai Rp 35 miliar menjadi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA). (Baca juga: Serapan APBD Tangsel 2014 Rendah)
“Ketimbang nanti menjadi masalah, mending kita batalkan saja,†ujar Muqodas dihadapan para pewarta.
Ia pun mencontohkan penyebab batalnya lelang puluhan proyek tersebut, di Kecamatan Setu ada ganjalan dalam rencana program pembangunan di dua titik, semuanya terbelit soal masalah status kepemilikan lahan yang belum jelas.
“Ada 22 paket proyek yang dibatalkan, ketimbang nanti menjadi masalah, mending kita batalkan saja,” Kabid Bangunan Dinas Tata Kota Tangsel, Muqodas Syuhada
Di tempat terpisah Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengkhawatirkan lambannya kinerja Satua Perangkat Daerah (SKPD) dan ia menganggap masalah ini bukan persoalan yang sepele. Sanksi tegas kepada kepala SKPD yang kinerjanya lemah pasti akan diberlakukan, seperti dimutasi ke dinas lain.
Menurut Bang Ben (sapaan Benyamin Davnie), saat ini dirinya terus mengevaluasi kinerja anak buahnya. Ia tidak ingin di tahun ke-3 kepemimpinannya ini kinerja jajarannya mengendur.
“Saya katakan, setiap Senin rapat evaluasi, untuk mengevaluasi progres dari kegiatannya,†ujar Bang Ben.
Tujuannya agar tidak ada lagi proyek yang mangkrak gara-gara lambat dikerjakan, setiap hari Ia meminta laporan perkembangan anggaran. “Setiap hari harus ada laporan, setiap jam 8 pagi harus sudah ada di meja saya. Karena ini akan saya kontrol terus,†kata Bang Ben.
“Kinerja mereka harus baik, kalau hasilnya tidak maksimal ada konsekuensinya, ya dimutasi, dipindah,” Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie
Hal tersebut dilakukannya sebagai langkah pengendalian dan agar efektivitas perencanaan penganggaran. Bila pengendalian ini berhasil, kata Bang Ben maka target efisiensi anggaran dan ketepatan perencanaan bisa tercapai.
“Kalau pengendalian ini dilakukan efektif, Silpa kita bisa 6 persen sekitar Rp 200 miliar,†tuturnya.
Maka kata dia, jika tidak bisa menerjemahkan keinginan dirinya dalam perencanaan yang sudah dibuat dengan kinerja yang lemah dan hal itu tidak tercapai. Untuk itu ada konsekuensi bagi pejabat yang gagal melaksanakannya.
“Sekarang saya tekankan ke mereka, kinerja mereka harus baik. Kalau hasilnya tidak maksimal, ada konsekuensinya. Ya, dipindah dong. Jadi tidak ada lagi coba-coba,†tegasnya. (source via TE/TP)