Connect with us

Reklamasi Pantai Diharapkan Dongkrak PAD Kabupaten Tangerang

BANTEN OKE

Reklamasi Pantai Diharapkan Dongkrak PAD Kabupaten Tangerang

zaki_reklamasi_pantai18.143.23.153- Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengakui wilayah Pantura, yakni pesisir pantai Dadap di Kosambi, Kabupaten Tangerang semerawut.

Atas pandangan tersebut, Zaki mengaku, pihaknya sedang mendorong agar Kementerian Kelautan dan Perikanan memberikan izin kepada investor swasta untuk menanamkan modalnya dengan mereklamasi pantai dengan membangun tujuh pulau.

“Ini lah mengapa kita berkunjung ke sini (Pantai Dadap). Akan di bangun kawasan Tangerang Internasional City. Ada dua perusahaan yang akan membangunnya. Saat ini dalam pengajuan perizinan di Kementerian Kelautan,” ujar Zaki.

Rencananya, kata Zaki, ketujuh pulau hasil reklamasi itu kegunaan-nya berbeda-beda. Ada yang untuk pemukiman, pelabuhan laut,  pergudangan industri dan  yang terakhir ditawarkan ada juga Terminal Bandara.

“Ini akan menjadi trigger perekonomian masyarakat pantura.  Kalau di Pantai Indak Kapuk bisa kenapa di kita tidak bisa,” ujar Bupati.

Ketujuh pulau tersebut akan dibangun diatas area sekitar 9.000 haktare, dengan rata-rata luas pulai sekitar 1.000 sampai dengan 1.400 hektare. Adapun aksesnya akan menggunakan jempatan dari darat ke pulau.   Investasinya mencapai sekitar Rp15 triliun,  termasuk pembangunan pulaunya.

”Seiring pembangunan tersebut terjadi,  kita akan siapkan Peraturan Daerahnya, agar menjadi sumber PAD asli dari Pantura,” jelasnya.

Kuli dan Preman

Dengan rencana  tersebut, Zaki menyampaikan, agar masyarakat sekitar harus dibekali keterampilan pendidikan. Karenanya, pekan depan Zaki bakal melaunching- kartu pintar. Masyarakat akan dibekali Bea Siswa sampai ke perguruan tinggi.

Beberapa Universitas terkemuka di Tangerang sudah siap menyediakan CSR-nya, seperti Universitas Multimedia Nusantara, Surya Institute, Swiss Germany University, Universitas Paramitha dan Universitas Pelita Harapan.

“Kalau tidak dibekali dengan mapan sangat berbahaya.  Endingnya masyarakat sekitar akan menjadi tukang parkir, tukang ojek dan  yang terakhir menjadi  preman,” tuturnya. (source via TN)

Continue Reading
Advertisement
You may also like...
To Top