Connect with us

Ketika Rumah Seharga Rp 1 Miliar Dinilai Normal Saat Ini

Properti

Ketika Rumah Seharga Rp 1 Miliar Dinilai Normal Saat Ini

rumah_mewah_ilustrasi18.143.23.153- Saat ini harga rumah dengan harga miliaran sudah menjadi harga yang tidak tabu, terutama di kota besar seperti Jakarta.

Direktur LJ Hooker Indonesia, Oka M Kauripan menilai bahwa harga rumah 1 miliar merupakan sebuah titik normal baru untuk harga rumah di Indonesia mengingat harga rumah yang terus tumbuh. Menurut Oka pada tahun 2013 yang lalu penjualan properti di HJ Hooker rata-rata berkisar Rp 1,3 miliar.

“Rp 1 miliar titik normal baru keluarga muda profesional. Harga naik tapi nggak bikin kolaps karena dibarengi dengan kelas menengah kita, itungin aja jumlah Starbucks dan Burger King. Itu tanda kelas menengah tumbuh terus,” ungkapnya pada saat media gathering di Annex Building, Jakarta (27/3/2014).

Oka menambahkan bahwa pertumbuhan industri properti di Indonesia selalu mengalami pertumbuhan sementara negara-negara yang lainnya mengalami stagnan seperti Australia, Selandia Baru dan Denmark.

“Beberapa tahun terakhir Australia, Selandia Baru, Denmark stagnan pertumbuhan propertinya, sedangkan Indonesia tumbuh terus setiap tahunnya. Baru pada tahun ini Australia, Selandia dan Denmark mulai naik sementara Indonesia mulai slow down. Indonesia akan slow down tapi tidak di semua kawasan, di tahun 2016 harga-harga akan naik kembali,” imbuhnya.

Dengan harga properti yang akan terus mengalami pertumbuhan meskipun lambat, maka Oka menyarankan bagi yang akan investasi properti untuk mencari properti dengan lokasi yang strategis kemudian ditahan hingga 5 tahun agar mendapat lonjakan harga yang tinggi.

“Kalau ada yang mau invest properti pilih dengan tempat strategis dan di tahan selama 5 tahun. Karena sekarang tidak bisa lagi mendapatkan keuntungan cepat,” tambahnya.

Oka menambahkan bahwa pada tahun 2013 LJ Hooker mampu mentransaksikan lebih dari 2,600 unit properti dengan 65% berupa secondary market dengan nilai total investasinya mencapai Rp 3,6 triliun, yang sebagian besar berasal dari Tangerang dan Bekasi.

“Kenaikan dari tahun 2012 Rp 3,2 triliun, 2013 hampir Rp 3,6 triliun target kita Rp 4 triliun (sales) tahun ini tumbuh 10% itu sudah saya anggap baik. Tahun lalu jumlah transaksi lebih dari 2,600 unit properti yang 65% berasal dari secondary market,” pungkasnya. (dtk/to)

Continue Reading
Advertisement
You may also like...
To Top