Info SKPD
Perbaikan Jalan Kawasan Muncul Perlu Perencanaan Matang dan Bertahap
Pemerintah Kota Tangerang Selatan meminta kepada warga yang berada di jalan Raya Puspiptek, Muncul, kecamatan Setu, agar sedikit bersabar dengan kondisi infrastruktur disepanjang ruas itu. Pada tahun anggaran 2012 ini, Pemerintah Daerah sudah menetapkan program revitalisasi jalan rusak dengan sistem betonisasi (wermes) agar lebih kuat dan tahan lama menahan beban muatan kendaraan yang melintas.
“Perlu kami klarifikasi, Pemerintah Kota Tangerang Selatan sebetulnya tidak membiarkan jalan di wilayah Muncul rusak. Karena kewenangan perbaikan jalan tersebut berada pada Pemerintah Provinsi Banten,” kata Kepala Bagian Humas dan Protokol pada Sekretariat Daerah Kota Tangerang Selatan, Azhar Syam’un Rachmansyah, melalui surat elektroniknya, Rabu, 11 April 2012.
Azhar menjelaskan, baru – baru ada warga yang melancarkan protes terkait kondisi jalan rusak dengan memasangkan banner bernada mendiskreditkan Pemerintah Daerah. Meski cara – cara seperti itu menjadi bagian dalam iklim demokrasi, tapi bukan berarti Pemerintah Kota Tangerang Selatan telah berpangku tangan.
Bahkan, Walikota Airin Rachmi Diany telah melakukan upaya koordinasi dengan Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten agar secepatnya ditangani. “Perbaikan jalan Puspiptek tersebut memang masuk dalam prioritas perbaikan dan tengah dalam proses tender,” terang Azhar, seraya upaya sosialisasi kepada warga juga sudah disampaikan melalui pemasangan spanduk di sejumlah titik.
Seperti diberitakan Web Tangsel sebelumnya, Pemerintah Daerah pada tahun 2012 ini telah mencanangkan akan terus melanjutkan geliat pembangunan infrastruktur karena dianggap masih termasuk dalam program kerja skala prioritas. Kebijakan pemerintah daerah dalam pembangunan tersebut diantaranya seperti perbaikan jalan rusak di jalur lingkar selatan (JLS). Termasuk di sepanjang ruas jalan Raya Puspiptek, yang statusnya termasuk kewenangan provinsi.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Tangerang Selatan, Retno Prawati. Retno mengatakan, ruas jalan yang rencananya mulai tahun ini dilaksanakan yakni JLS dan membutuhkan anggaran hingga Rp 4,2 milliar. Ruas jalan dengan radius 1,2 kilometer ini menurutnya merupakan akses penghubung dan perbatasan dengan wilayah tetangga.
“Kita memang terkendala dengan status jalan – jalan tersebut. Ada yang milik kota, juga banyak merupakan jalan provinsi. Makanya pelaksanaan dilakukan secara bertahap selama tiga tahun dan mulai 2012 ini lelang tendernya akan segera dimulai,” jelas Retno, kepada Web Tangsel usai acara Musrenbang kecamatan Setu, Senin, 20 Februari 2012.
Masih menurut Retno, kontruksi jalan di JLS memang rentan rusak akibat mobilitas kendaraan di ruas jalan tersebut cukup padat. Terlebih kendaraan yang melintas mayoritas bermuatan berat, sehingga konstruksi jalan mudah rusak akibat beban berlebihan. Sehingga penerapan perbaikan jalan itu harus menggunakan sistem warmes atau lapisan dalam beton menggunakan kawat besi (behel) agar saat dilintasi kendaraan muatan berat jalan menjadi lentur dan awet.
“Ketebalan beton mencapai 30 centimeter dan sistem wermes ini seperti yang diterapkan di jalan-jalan tol. Sedangkan pada saat pekerjaan pengecoran selesai, jalan baru bisa dilewati sampai 28 hari,” terang Retno.