Info Tangsel
Kejadian Turab Kali Serua Roboh, Peduli Warga VBR Dan Kontraktor Berikan Donasi Bagi Para Korban
Kasus terjadi robohnya pagar (Turab) kali Serua yang berada di Villa Bintaro Regency (VBR) Warga yang mengatasnamakan Peduli Warga VBR diketuai oleh RW Candra bersama Kontraktor dari PT. Cahaya Kinta Manik memberikan Donasi kepada para korban yang tertimpa runtuhan tembok tersebut.
Histori kejadiannya bermula saat para pekerja sedang menggali tanah pinggir kali yang berdekatan dengan pagar milik warga, rencananya akan dibangun turap tiba-tiba longsor sehingga menimpa para pekerja yang sedang di lokasi, hal itu lantaran dua hari usai dilakukan penggalian air sungai tiba-tiba naik masuk ke galian pondasi sehingga kemungkinan permukaan tanah menjadi lunak mengakibatkan longsor dan menimpa para pekerja yang sedang merakit besi cakar ayam untuk pondasi turap.
“Jadi ini bukan kemauan kami sehingga terjadinya pagar longsor, ini karena tembok bekas pembangunan warga VBR yang memang tidak ada slubnya, sehingga saat tanah bergeser tidak ada penyangga atau pengait tembok. Adapun para korban sudah ditangani dan dirujuk kerumah sakit, sedangkan yang meninggal sudah kami berikan santunan sebesar 30 juta untuk keluarga yang ditinggalkan, dan yang lainnya sudah ditangani oleh Rumah Sakit Bhakti Asih Ciledug, ” jelas Kepala Proyek dari PT. Cahaya Kinta Manik, Rudi Maryadi kepada awak media, Selasa (10/10/23).
Dari kejadian robohnya Pagar Kali Serua tersebut ada 6 korban, 1 Korban Meninggal dunia, 2 orang korban kini sudah bisa kembali kerumah, 1 orang masih dirawat di RS Ciputra dan 2 orang korban hanya luka-luka kecil. Lantaran kejadian tersebut Warga yang mengatasnamakan Warga Peduli VBR turut memberikan santunan kepada korban yang meninggal sebesar 48 juta, dan memberikan masing-masing 5 juta kepada korban lainnya.
“Hari ini rencananya akan diberikan santunan kepada para korban dari Peduli Warga VBR oleh pak Bowo perwakilan dari Warga Peduli VBR dan Kontraktor, karena tergerak hatinya untuk ikut membantu korban yang sedang ditimpa musibah,” imbuh Rudi yang mewakili Kontrakror.
Adapun isu yang menyebabkan runtuhnya tembok lantaran getaran excavator Rudi menampik, lantaran itu bukan karena alat beratnya yang sedang bekerja, karena alat berat tersebut jauh 15 meter jaraknya dari tempat kejadian perkara (TKP), dan ini murni karena bergesernya tanah.
“Ini murni faktor alam, karena yang namanya tanah sedang digali tentunya pasti ada pergeseran, dan saat malam itu air riba-tiba deras memasuki galian sehingga membuat terkikisnya tanah dan menyebabkan robohnya tembok,” tandas Rudi.
Terkait dengan nilai proyek yang diberitakan sebesar 4.8 milyar, pihaknya menjawab hanya melaksanakan pekerjaan yang sudah di canangkan pemerintah kota Tangerang Selatan.
“Kami hanya mendapatkan amanah untuk mengerjakan proyek yang sudah dicanangkan pemerintah daerah, sisahnya kami tidak tahu,” tandas Rudi.
Disisi yang sama Istri korban dari Jainal Arif (Jejen) yang saat ini masih dirawat akibat musibah tersebut mengatakan sudah ikhlas dan mengucapkan terimakasih atas perhatian yang telah diberikan kepada suami nya.
“Kami dari keluarga sudah ikhlas, atas apa yang menimpa suami saya dan kami mengucapkan terimakasih atas perhatian dari kontraktor dan juga warga VBR yang sudah memberikan Donasi kepada kami,” kata Istri Jejen. (Red).