Info Tangsel
Jaga Warisan Budaya, Sanggar Kencana Wungu Selenggarakan EKT di Bintaro Plaza
Bertempat di Mall Bintaro Plaza, lima puluh delapan (58) siswa dari sanggar tari Kencana Wungu ikuti evaluasi kenaikan level tingkatan perenam (6) bulan sekali.
Pada giat tersebut, yang berlangsung di hari Minggu, tanggal 3 Febuari 2024, 58 siswa dan 10 anak ikut tampil untuk seremoni pembukaan sekaligus tanda bahwa Sanggar Kencana Wungu (SKW)mengadakan Evaluasi Kenaikan Tingkat (EKT) di mulai.
Puluhan anak dari berbagai umur dan tingkatan hingga profesional ikut ambil bagian dalam pertunjukan rutin yang di percaya dapat menjaga warisan budaya Indonesia lingkup seni tari daerah.
Shanti Handayani, Owner Sanggar Tari Kencana Wungu mengatakan, tujuan kegiatan di luar Sanggar sebagai ujian mental agar para siswinya tak canggung dalam menampilkan kesenian tari.
“Tujuan dari Kegiatan ini agar siswa belajar mandiri, berani tampil di pangung, dan menunjukan hasilnya dari latihan yang sebelumnya di sanggar. Mereka harus terbiasa tampil di luar,” terang Shanti saat di mintai keterangannya (3/3/2024)
Bukan untuk sekedar tampil kemudian dapat penilaian dari tim penilai, para peserta yang melakukan kegiatan EKT tersebut juga di tanamkan rasa kepedulian bahwa pelestarian budaya seni tari kelak akan berada di pundak regenerasi.
“Ini bukan sekedar penilaian, kami ingin mewariskan kecintaan budaya hingga mendapatkan jaminan. Entah bagaimana caranya agar mereka mau ikut melestarikan dan terus menjaga kesenian yang merupakan kekayaan bangsa,” tambah Shanti
Sedikitnya, ada tujuh (7) tarian dan dibagi menjadi 16 group yang di tampilkn pada EKT, skill para siswa di tampilkan berdasarkan kelasnya masing-masing yakni tingkat dasar A,B,C, tingkat menengah atau Madya A B, dan juga tingkar mahir A,B. Shanti berharap, seluruh siswanya dapat menjadi siswa kreatif yang dapat menambah kekayaan intelektual bangsa Indonesia.
“Harapan kami dengan di adakan Evaluasi Kenaikan Tingkat ini, SKW bisa menciptakan generasi baru yang berbudi pekerti luhur, cerdas dan mencintai budaya Indonesia khususnya,” ucapnya.
Sementara itu, para wali murid saat di tanya wartawan tentang keuntungan mengikuti kegiatan tari di sanggar Kencana Wungu menceritakan, kegiatan tersebut telah banyak mempengaruhi kreatifitas hingga menghasilkan prestasi yang membanggakan orang tua murid.
“Saya daftarkan anak saya sejak kelas 1 sekolah dasar. Dan kini sudah berusia 13 tahun, sekarang kelas dua (2) Sekolah Menengah Pertama. Kita ikutin aja kemauan si anak selagi itu positif. Ya pengennya sih jadi penari go internasional. Kan bisa memperkenalkan salah satu kebudayaan bangsa Indonesia,” tutur Dini
Dini juga menambahkan, ia melihat banyak peluang dari rutinitas putrinya di luar sekolah. Karena menurutnya, banyak torehan prestasi yang sudah memotivasi putrinya untuk membawa kesenian tradisional menjadi go internasional.
“Salah satu contohnya yang udah saya dapatkan itu mendapatkan akses sekolah yang di prioritaskan. Dapet prestasi dan anak saya Nuasira Cantika Pramesti bisa dengan bangga menampilkan kesenian tari yang masih di wilayah Jabodetabek. Yah nanti mah bertahap mas tergantung dari tingkatannya,” tegas Dini
Alasan warga DKI yang mempercayakan Sanggar di Tangsel bukan tanpa alasan, menurutnya, pengaruh budaya barat melalui aplikasi seperti tik tok, intagram sangat mempengaruhi pola pikir anaknya dalam berkarya. Dan saat dirinya aktif dalam kegiatan seni tari, sedikitnya dapat membedakan tarian barat modern dan tarian tradisional.
“Sekarang inikan banyak goyangan modern ketimbang tarian. Alhamdulillah anak saya sudah tau perbedaannya. Jika anak Indonesia tidak di kenalkan dalam kegiatan positif, pilihannya pasti tertarik ke budaya barat,” tegasnya
Dalam pantauan media di lokasi, acara EKT yang turut di saksikan oleh dinas pendidikan Kota Tangerang Selatan, komunitas sanggar tari Tangsel (KSTT) mendapatkan respon baik dari pengelola mall dan pengunjung mall. Lenggokan pinggul di baluti pakaian tradisional menjadi data tarik tersendiri bagi pengunjung mall yang berlalu lalang. (Adt)