Info Tangsel
Pemanfaatan Lahan Tidur Untuk Menekan Laju Inflasi
Oleh : Muhammad Sultan Aldrin Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah
Program Studi Agribisnis, Fakultas Sains Dan Teknologi
Inflasi adalah kenaikan harga secara umum yang terjadi dalam ekonomi suatu negara. Inflasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kelebihan permintaan atau kurangnya pasokan. Inflasi ini memiliki dampak negatif karena inflasi akan menurunkan nilai uang, sehingga daya beli masyarakat menurun. Maka akan lebih sulit bagi masyarakat untuk membeli barang pokok seperti makan karena harga yang terus menaik. Namun di sisi lain, inflasi juga memiliki dampak positif karena pada saat inflasi, beberapa pengusaha akan mengambil keuntungan yang sangat besar sehingga memiliki pendapatan tinggi dibandingkan masyarakat lain. Selain itu, produksi barang atau jasa juga menjadi jauh lebih produktif daripada periode sebelumnya.
Fenomena Inflasi ini terjadi karena adanya Demand pull inflation dan Cost push inflation. Demand pull inflation adalah situasi yang terjadi ketika permintaan akan suatu barang atau jasa tinggi sementara pasokan dari barang atau jasa itu terbatas. Berbeda dengan demand pull inflation¸pada cost push inflation penawaran akan suatu barang mengalami penurunan sebagai akibat dari kenaikan biaya produksi barang tersebut. Dan jika tingkat inflasi tinggi maka, akan terjadinya kerusakan pada struktur ekonomi pada suatu negara. Karena inflasi menyebabkan adanya ketidakstabilan harga-harga di pasar. Hal ini dapat mempengaruhi investasi dan keputusan bisnis yang diambil oleh perusahaan, sehingga dapat mengurangi pertumbuhan ekonomi.
Di Indonesia, inflasi pangan mencapai 5,8 persen pada 2022. Kelompok komoditas pangan yang bergejolak juga masih meningkat harganya sebesar 5,6 persen dan masih merupakan penyumbang terbesar inflasi, di luar inflasi barang administrasi yang berkaitan dengan penyesuaian harga BBM. Tekanan inflasi Indonesia pada November 2022 melandai dari tingkat inflasi bulan sebelumnya. Secara tahunan, inflasi November 2022 tercatat sebesar 5,42%, menurun dibanding inflasi bulan Oktober 2022 sebesar 5,71%. Penurunan ini ditopang inflasi Volatile Food (VF) yang menurun karena extra effort pengendalian inflasi seluruh pihak di tengah inflasi Administered Prices (AP) yang masih tinggi. Sementara secara bulanan, pada November tercatat mengalami inflasi sebesar 0,09%
Penyebab tingginya inflasi pangan adalah elastisitas permintaan pangan yang relatif rendah akibat kurangnya barang substitusi untuk jenis komoditas pangan ini. Setiap ganggang dalam produksi, baik akibat penyakit maupun bencana alam, akan mendorong kenaikan harga yang cukup besar. Keadaan ini diperburuk oleh fakta hambatan terutama nontarif yang tinggi pada hampir semua negara sehingga respons suplai terhadap guncangan produksi ini tak bisa berjalan secara efektif.
Untuk melawan kenaikan tingkat inflasi, warga Indonesia harus mengelolakan lahan tidur menjadi lahan yang produktif. Namun, apa yang dimaksud dengan lahan tidur?. Lahan tidur adalah lahan yang tidak dimanfaatkan untuk kegiatan produktif seperti pertanian, perkebunan, atau bangunan. Lahan tidur dapat ditemukan di daerah pedesaan maupun perkotaan. Memanfaatkan lahan tidur dapat membantu mengurangi laju inflasi karena dapat meningkatkan produksi barang dan jasa.
Salah satu cara memanfaatkan lahan tidur adalah dengan meningkatkan produksi pertanian. Pertanian merupakan sektor ekonomi yang sangat penting bagi negara-negara berkembang. Meningkatkan produksi pertanian dapat membantu menekan laju inflasi karena dapat memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri dan mengurangi impor. Lahan tidur tersebut digunakan untuk menanam berbagai macam bahan pangan seperti, cabai, bawang merah, bawang putih, dan sebagainya. Penanaman cabai dan bawang di lahan kosong dinilai bisa menjadi salah satu cara untuk membantu pemerintah dalam menurunkan angka inflasi yang cukup tinggi.
Untuk meningkatkan produksi pertanian, pemerintah dapat memberikan bantuan dan insentif kepada petani. Bantuan dan insentif tersebut dapat berupa pembebasan pajak, pemberian pupuk subsidi, dan penyediaan sarana dan prasarana pertanian yang memadai. Oleh karena itu pemerintah juga mendorong masyarakat untuk lebih aktif dalam mengelola lahan tidur, seperti pemerintah provinsi Sulawesi Tengah akan mengembangkan kawasan Perikanan national seluas 50 hektar Di kabupaten Banggai, dan kawasan pangan nasional (Food State) seluas 15 ribu hektar di wilayah Sulawesi Tengah.
Dan di Depok Pemkot juga memanfaatkan lahan tidur milk kementrian pertanian, lahan seluas 9,7 hektare itu rencananya dimanfaatkan untuk sumber pendapatan di sektor pertanian. Pemkot juga akan coba kaji dan evaluasi jika ada masyarakat atau komunitas maupun kelompok tani yang memanfaatkan lahan tani. Selain itu, pemerintah dapat mengembangkan teknologi pertanian yang lebih efektif dan efisien. Teknologi pertanian modern dapat meningkatkan produksi pertanian dengan cara memanfaatkan lahan secara optimal dan mengurangi waktu dan biaya produksi. Contohnya adalah teknologi irigasi otomatis, penggunaan benih unggul, dan penggunaan pestisida organik.
Tidak hanya dalam pertanian, lahan tidur juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan perkebunan. Perkebunan adalah sektor ekonomi yang sangat penting bagi negara-negara tropis seperti Indonesia. Perkebunan dapat menghasilkan komoditas seperti kopi, teh, kelapa sawit, dan karet. Memanfaatkan lahan tidur untuk perkebunan dapat meningkatkan produksi dan ekspor komoditas tersebut. Selain itu, perkebunan juga dapat membantu menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat. Pemerintah juga bisa memberikan bantuan dan insentif kepada para petani dan pekebun untuk memanfaatkan lahan tidur. Bantuan dan insentif tersebut dapat berupa pembebasan pajak, pemberian bibit subsidi, dan penyediaan sarana dan prasarana perkebunan yang memadai.
Lahan tidur juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lain seperti pembangunan infrastruktur dan industri. Pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dan jaringan transportasi bisa membantu meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas antar wilayah. Hal ini bisa membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menekan laju inflasi. Sementara itu, pembangunan industri bisa membantu meningkatkan produksi barang dan jasa dalam negeri. Dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan lahan tidur untuk meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan dapat membantu menekan laju inflasi. Lahan tidur dapat ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia, terutama di wilayah pedesaan. Dengan memanfaatkan lahan tidur, produksi pertanian dan perkebunan dapat meningkat, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan bahan makanan dan bahan baku dengan harga yang terjangkau.
Maka dari itu, pemerintah perlu mendorong petani atau pekebun untuk memanfaatkan lahan tidur dengan memberikan akses ke teknologi pertanian, penyediaan pupuk dan benih unggul, dan fasilitas irigasi. Selain itu, pemerintah juga perlu memberikan dukungan dalam hal pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan petani atau pekebun dalam mengelola lahan pertanian dan perkebunan. Pemanfaatan lahan tidur untuk meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan dapat menjadi salah satu solusi untuk menekan laju inflasi di Indonesia. Selain itu, hal ini juga dapat memberikan dampak positif pada perekonomian dan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.