Connect with us

Pemuda Tani HKTI Harap Pemerintah Memperhatikan Petani Dan Nelayan Di Daerah

INDONESIA OKE

Pemuda Tani HKTI Harap Pemerintah Memperhatikan Petani Dan Nelayan Di Daerah

Dalam rangka menjembatani aspirasi masyarakat petani dan nelayan, pengurus pusat Pemuda Tani HKTI dan beberapa perwakilan pengurus Provinsi meminta Kemenkop dan UMKM agar lebih memberikan perhatian kepada para petani dan nelayan di level bawah.

Pasalnya, pertanian dan nelayan dihadapkan pada masalah-masalah riil di lapangan, baik dari hulu hingga hilir. Menanggapi hal tersebut Pemuda Tani HKTI menyampaikan aspirasi kepada Kementerian koperasi dan UMKM agar memberi perhatian kepada petani dan nelayan di daerah.

Ketua Pemuda Tani HKTI, Rina Saadah, dalam audiensi bersama Kemenkop dan UKM, Selasa (12/21).

Pemuda Tani HKTI dalam audiensinya melalui aplikasi zoom disambut oleh Kementerian koperasi dan UKM, Teten Masduki. Dan berharap pertemuannya sebagai media aspirasi menyampaikan keadaan lapangan kondisi para petani dan nelayan yang berada di bawah naunganya dan juga menyampaikan program-program unggulan kedepan yang menjadi fokus Pemuda HKTI berupaya menawarkan solusi, baik melalui program pemberdayaan hingga pendampingan.

“Pemuda Tani HKTI menyiapkan program untuk optimalisasi pemberdayaan petani, terutama petani milenial yang menjadi penerus usaha pertanian dan juga penggunaan teknologi pada kegiatan pertanian yang akan menjadi unggulan, selain juga dalam penyerapan produk-produk yang dihasilkan dalam kegiatan perdagangan,” ujar Ketua Umum Pemuda Tani HKTI, Rina Saadah. Selasa (12/01/21).

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKM, Drs. Teten Masduki, menyampaikan ada banyak program yang sebenarnya dimiliki oleh Kementerian Koperasi dan UKM untuk pemberdayaan dan mengoptimalkan pemasaran produk pertanian dan nelayan, bahkan hingga pendampingan dalam bentuk bantuan pendanaan.

“Program pendanaan melalui LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir) telah menjadi upaya Pemerintah untuk masuk terlibat membantu UKM, namun dengan LPDB ini kita mau UKM mempersiapkan diri dengan business scale yang lengkap. Jangan lagi berkoperasi digunakan untuk akal-akalan atau abal-abal,” terang Teten Masduki.

Lebih lanjut Menteri Koperasi dan UKM menyampaikan ada banyak program yang bisa memaksimalkan kegiatan produksi, program untuk menyiapkan korporatisasi pertanian menjadi andalan untuk menjadi sarana awal pengoptimalan produksi pertanian, lalu koperasi pemasaran datang menjadi solusi untuk menyalurkan dan menyerap produk-produk yang dihasilkan.

“Program Inkubasi dan implementasi kolaborasi dan konsolidasi melalui koperasi juga menjadi target utama untuk mengelola bisnis sektor pertanian dan maritim,” lanjut Teten masduki

Audiensi tersebut ditutup dengan koordinasi teknis antara Sekretaris Jenderal Pemuda Tani HKTI, Azhimahdar Ahmad dengan Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM, Agus Santoso dan Riza Damamik serta Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran, Victoria Simanungkalit yang segera memetakan wilayah yang akan disiapkan program, mulai dari NTB, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan yang akan dijadikan percontohan dan untuk diikuti area lainnya dibawah naungan Pemuda Tani HKTI.

“Kami mengapresiasi Menteri Koperasi dan UKM yang bergerak cepat dan nyata untuk segera merealisasikan aspirasi petani dan nelayan milenial dibawah naungan Pemudah Tani HKTI,” pungkas Rina saadah. (rls/red).

To Top