Connect with us

Di Seminar Parenting Gathering Kak Seto Minta Guru Di Tangsel Tak Diskriminatif

Edukasi

Di Seminar Parenting Gathering Kak Seto Minta Guru Di Tangsel Tak Diskriminatif

Seto Mulyadi atau yang lebih dikenal Kak Seto mengajak guru di Kota Tangsel menjadi pendamping yang menyenangkan bagi siswa. Guru dilarang mendiskriminasi siswa dengan membedakan sikap antara siswa nilainya tinggi dengan yang tidak.

Kak Seto menilai semua anak atau siswa pada dasarnya cerdas. Namun, kecerdasannya anak sesuai pada bidang yang diminatinya. Menurut mantan Komnas Perlindungan Anak Indonesia itu, semua anak memiliki kecerdasan pada bidang diminati.

“Ada anak yang cerdas matematika, ada yang cerdas bernyanyi, menari, atau menggambar. Guru jangan memaksa hal ya tak sesuai minat siswa apalagi berlaku diskriminatif terhadap siswa, tak boleh itu,” ucapnya di Graha Widya Bhakti Puspiptek, Setu, Kota Tangsel dalam seminar Parenting Gathering, Senin (20/2/2017).

Ia juga mengajak para peserta yang mayoritas guru di Kota Tangsel itu untuk selalu bersikap lembut dan menjadi pengayom bagi peserta didik dengan penuh kasih sayang.

Selain itu, ia menegaskan agar guru mencermati pergaulan siswa untuk mencegah terjadinya perundungan atau bullying antar siswa. Karena, menurut Kak Seto aksi bullying akan berpengaruh besar pada psikologis anak yang membuatnya cemas, gelisah, bahkan tak mau sekolah.

“Bullying anak di sekolah biasanya saling ejek atau diasingkan tidak diajak main. Dampaknya luar biasa bagi anak. Guru harus mencegah terjadinya bullying di sekolah dan membuat sekolah nyaman dan menyenangkan bagi anak,” imbuh alumni Paikologi Universitas Indonesia itu.

Sementara itu, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany dalam mendampingi perkembangan anak lebih menekankan pada fungsi keluarga. Menurutnya, sekolah yang paling pertama bagi anak adalah keluarga.

Keluarga, kata Airin, harus mampu menjadi wadah yang membuat anak pulih kembali secara sikap dan mental atas persoalan yang mungkin dihadapi saat di luar rumah.

“Orang tua harus ekstra sabar mendidik anak di rumah. Bahkan terkadang anak saat ini lebih kritis,” tutupnya. (toid)

Continue Reading
Advertisement
You may also like...
To Top