Info Tangsel
Pedagang Kaki Lima Serpong dan Ciputat Membandel
Persoalan pedagang kaki lima (PKL) memang sudah menjadi permasalahan klasik. Meskipun telah berulangkali ditertibkan Satpol PP, mereka tetap membandel dan kembali berjualan. Padahal, tempat yang mereka gunakan untuk menggelar dagangannya merupakan bahu jalan yang seharusnya menjadi akses bagi para pejalan kaki.
Budi(40) salah seorang warga Serpong mengatakan bahwa, kondisi Jalan Raya Serpong yang sering macet, salah satunya adalah ulah para PKL yang mangkal. Terutama para pedagang sayuran yang sudah menggelar dagangannya sejak pagi buta.
“Beberapa waktu lalu, sudah dilakukan penertiban oleh Satpol PP Tangsel. tapi besoknya, mereka kembali berjualan,” katanya.
Tidak hanya PKL yang menjadi penyumbang kemacetan, pantauan Tangerang Raya, disepanjang Jalan Raya Serpong menuju Pasar juga telah berubah menjadi tempat parkir liar. Puluhan sepeda motor diparkir sepanjang bahu jalan. Sementara itu, puluhan pohon jenis pucuk merah yang sengaja ditanam didalam pot-pot besar untuk penhijauan juga nampak tidak terawat dan banyak yang layu.
Tidak hanya di Pasar serpong, pemandangan serupa juga terlihat di Jalan Raya Aria Putra, Ciputat. Puluhan PKL terlihat berjejal dilokasi tersebut, terutama dipagi hari. Kondisi itu, tentu saja membuat antrian panjang kendaraan setiap hari karena kemacetan parah. Disisi lain, aroma tak sedap dari tumpukan sampah membuat suasana pagi di Pasar Ciputat semakin tidak menyenangkan.
“Suasana macet dan bau sampah sudah menjadi pemandangan sehari-hari buat warga yang melintas di Jalan Aria Putra. Pemkot Tangsel, seakan tak berdaya nanganinya. Sebab,kondisi begini sudah ada sejak Tangsel belum dimekarkan dari Kabupaten Tangerang,” ujar Arifin(50), warga Kedaung.
Menanggapi persoalan ini, Kasatpol PP Kota Tangerang Selatan, Azhar Syam’un mengatakan, bahwa pihaknya akan terus melakukan berbagai upaya penertiban para PKL yang tetap masih membandel. Meski begitu, menurutnya peran pengawasan dari aparat kewilayahan di kecamatan juga sangat penting untuk monitoring, sehingga bisa saling bersinergi.
“Untuk mencegah para PKL kembali mangkal,diperlukan kerjasama dari aparat diwilayah masing-masing. Mereka juga harus melakukan pengawasan. Sebab lokasi yang mesti ditertibkan Satpol PP itu kan banyak,” kata Azhar, Selasa(26/4).
Dalam melakukan penataan, lanjut Azhar instansi lain pun mesti terlibat. Seperti persoalan parkir liar yang kerap menyebabkan kemacetan, tentunya menjadi wewenang Dinas Perhubungan.Sementara Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) mengenai penghijauannya dan soal sampah tentunya menjadi tanggung jawab Dinas Kebersihan.
Azhar berharap, upaya Pemkot Tangsel yang bakal melakukan revitalisasi terhadap semua pasar tradisional di Tangsel nantinya bisa menjadi solusi untuk menata para pedagang. Sehingga kondisinya pasar bisa menjadi lebih tertib. (tr/to)