Info SKPD
Komunikasi Faktor Utama Untuk Menjaga Kerukunan Umat Beragama
18.143.23.153- Multietnis pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang telah terkenal atas keberagaman agama serta aliran kepercayaannya coba diganggu oleh oknum tak bertanggungjawab. Fakta itu tersirat dari munculnya insiden konflik tepat pada saat lebaran di Kaburaga, salah satu distrik di Kabupaten Tolikara, Papua.
Peristiwa itu sempat menjadi topik pembahasan yang dihadiri oleh ratusan orang dari berbagai elemen di Kota Tangerang Selatan pada acara yang digagas oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) setempat. Mereka berkumpul untuk bersilaturahmi sekaligus diskusi pasca perayaan Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah.
Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany berpendapat, munculnya konflik dipicu akibat kurang atau tersumbatnya komunikasi. Seperti halnya insiden yang di Tolikara. Komunikasi antara aparatur negara dengan kalangan masyarakat kurang berjalan dinamis. Oleh karena itu ia mendorong agar persoalan itu tidak terjadi di daerah yang dipimpinnya.
“Setiap masalah yang terjadi agar diselesaikan dengan cara hukum yang berlaku. Jangan main hakim sendiri di masyarakat. Umat beragama yang ada di Tangsel tentunya ingin mencari kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,†katanya di Grand Zuri BSD Hotel, Kecamatan Serpong, Jum’at, 25 Juli 2015.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan, terangnya, akan terus berupaya secara maksimal mewujudkannya. Memberikan kenyamanan dan keamanan kepada seluruh elemen masyarakat dan umat beragama. Terutama untuk mereka melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
“Permasalahan disetiap agama pasti ada. Namun, bagaimana caranya kepada tokoh agama untuk duduk bersama-sama agar masalah konflik agama tidak terjadi,†terangnya Walikota Airin. Pada kesempatan itu juga turut hadir Wakil Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie dan Pelaksana tugas (Plt) Muhammad beserta sejumlah pimpinan Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD).
Sementara itu di tempat yang sama, Komandan Distrik Militer 0506/Tangerang, Letnan Kolonel (Inf) Irhamni Zainal menyatakan, perlunya diinformasikan kepada publik bahwa saat ini kondisi di Papua cenderung kondusif karena perdamaian dan tidak lagi ada konflik.
“Masyarakat di sana sekarang ini sudah mulai bergotong-royong dan bahu membahu melakukan pembangunan terhadap kios dan rumah yang terbakar,†terangnya. Irhamni bilang, jika di Papua sudah terjadi perdamaian, maka tidak perlu lagi terjadi konflik agama.
Begitupun harapan perdamaian dapat terus terjadi di Kota Tangerang Selatan. “Mari sama-sama menjaga agar konflik sosial tidak terjadi di Tangsel. Lebih baik membangun Tangsel, terutama menjelang Harganas (Hari Keluarga Nasional) dan menyambut kehadiran Presiden RI Joko Widodo,†harap Irhamni.
Masih di lokasi yang sama, Kepala Polresta Tangerang, Komisaris Besar (Pol) Irman Sugema mengakui, bila kehidupan beragama di Kota Tangerang Selatan sudah berjalan dengan baik. Indikasi ini dapat terlihat dari kerjasama dengan media yang memberitakan bahwa kondusifitas wilayah masih terus terjaga.
“Saya merasa prihatin dengan adanya permasalahan di Tolikara, Papua. Dalam kaitannya hal tersebut, kami pada 22 Juli 2015 lalu mengunjungi mahasiswa Papua yang menempuh pendidikan di STIKIP Surya Gading Serpong. Dan dalam kunjungan tersebut mahasiswa Papua menyatakan tidak akan terprovokasi,†terangnya.
Selain dari unsur aparatur negara, pada kesempatan itu juga turut hadir para tokoh masyarakat dan pemuka agama. Serta ada sejumlah tokoh dari unsur Pimpinan Daerah dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang Selatan, KH M Saidih beserta jajarannya. (source via bpti)