Serpong
Pamulang Masuk Kategori Kawasan Rawan Konflik
18.143.23.153- Kawasan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi salah satu wilayah yang dinilai rawan konflik saat pelaksanaan Pilpres 9 Juli 2014. Informasi tersebut didapat dari laporan intelijen TNI dan Polri yang diterima Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Lintas Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kota Tangsel.
Menurut Kepala Kesbangpolinmas Kota Tangsel Salman Faris, Pamulang dikategorikan paling rawan konflik karena berkaitan dengan populasi penduduk. Pamulang juga menjadi daerah perbatasan dengan DKI Jakarta maupun Jawa Barat. Populasi yang besar memungkinkan terjadinya gesekan antar pendukung para kandidat.
Terkait dengan laporan itu, kata Salman, diharapkan para petugas mulai petugas TPS, Polri, TNI dan Satpol PP hingga Linmas dapat . bekerja maksimal agar tidak terjadi gesekan.
“Misal di TPS jangan sampai ada kejadian-kejadian yang memunculkan gesekan. Biasanya gesekan terjadi karena di TPS para pendukung merasa ada kecurangan. Ini yang harus benar-benar di hindari oleh petugas pemungutan suara di TPS,†ucapnya.
Salman juga menegaskan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Polri dan TNI serta parat pemerintahan daerah seperti Satpol PP dan Linmas untuk bersama menjaga kondusifitas.
Terpisah, Kepala Satpol PP Kota Tangsel Azhar Syamun mengatakan, pihaknya menyiagakan ratusan personil Satpol PP untuk mengamankan pelaksanaan pencoblosan 9 Juli. Ratusan personil disiagakan H-2 Pilpres. Satpol PP ini, nantinya berjaga di pemukiman warga dan objek vital milik negara.
“Satpol PP sifatnya membantu pengamanan yang dilakukan petugas kepolisian,†katanya.
Azhar mengatakan dari 280 personel Satpol PP yang ada, sebanyak 66 personel disiagakan di tujuh kecamatan, 98 personel bersiaga di gedung dan asset milik Pemkot, serta 30 personel dikhususkan pada pengendalian huru-hara dan 86 anggota bersiaga di Kantor Satpol PP.
“Jadi kamilebih kepada antisipasi di beberapa titik yang mungkin menjadi imbas apabila ada gesekan,†ucapnya. (source via bantenhits.com)