Info DPRD
Biaya Kunker DPRD Rp 30 Miliar Tiap Tahun, Masyarakat Pertanyakan Manfaatnya
18.143.23.153- Walaupun dikritik oleh banyak pihak, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan tetap bergeming terhadap klaimnya bahwa Kunjungan Kerja (Kunker) memberi manfaat kepada pembangunan di Tangsel.
Kunker yang setiap tahunnya dianggarkan sebesar Rp. 30 miliar rupiah yang disedot dari APBD Kota Tangsel unatuk kegiatan dinas luar tersebut di antaranya, membayar transportasi, hotel dan hingga uang saku anggota dewan tersebut.
Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel, Syihabudin Hasyim, Minggu (22/6/2014). “Kunker itu merupakan bagian dari agenda kerja anggota dewan,” ujarnya.
Dijelaskan Syihabudin, kunker atau yang biasa disebut study banding itu dilakukan untuk menambah wawasan anggota dewan, guna mendapatkan masukan terkait pembenahan dan peningkatan pembangunan.
“Jadi, tiap komisi di DPRD melakukan kunker ke daerah berbeda sesuai bidang. Juga bertujuan untuk menyamakan persepsi dan menerapkan undang-undang yang belum diterapkan di Kota Tangsel,” ujar politisi partai Golkar itu lagi.
Syihabudin mencontohkan, seperti studi banding yang digelar ke Surabaya terkait Raperda Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Tujuannya untuk mengkaji secara mendalam dan melakukan pematangan sebuah Perda yang nantinya akan di paripurnakan di DPRD.
Sebelumnya, Pengamat Pemerintahan dan Kebijakan Publik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Zaki Mubarak menduga bila sejumlah agenda kunker DPRD Kota Tangsel keluar daerah serta hanyalah sebatas tabir untuk menghabiskan uang rakyat.
Dugaan itu dilontarkan Zaki, karena dinilai hasil yang diperoleh dari kunjungan kerja itu nyaris tidak menunjukkan kemajuan daerah.
“Hasil kunjungan mereka harus dibeberkan ke publik. Apa saja yang mereka dapatkan selama Kunker itu. Selama ini, kita tidak tahu apa saja yang dilakukan dewan meski berkali-kali ke luar daerah,” ujarnya. (source via k6)