Jadi Korban Salah Tangkap, Tartusi Langsung Ditembak

18.143.23.153 – Tartusi (35), warga Kampung Putat, Desa Koranji, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, Banten. Bersama rekannya Mulyadi (40), warga Kampung Kaducokrom, RT 05/06, Desa Sukacai, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, tiba-tiba dicokok oleh aparat kepolisian Polresta Tangerang.

Terang saja dirinya kaget. Tidak tau permasalahan, tiba-tiba ia bersama Mulyadi digiring masuk ke mobil oleh polisi yang menangkapnya. Keduanya menolak, satu peluruh menembus betis kaki kanan Tartusi. Sementara Mulyadi dipukuli dan langsung dibuang ke daerah Curug, Kabupaten Tangerang.

Sekitar pukul 01.30 WIB dini hari, ada empat anggota Polresta Tangerang mendatangi rumah Tartusi. Tartusi yang ketika itu sedang tidur gelagapan karena sang istri, Aas Asliah mendadak membangunkannya. Tanpa banyak tanya, polisi tadi langsung membawa Tartusi yang masih setengah mengantuk.

“Saya menolak masuk ke mobil. Saya pegang pintu mobil. Gak taunya saya langsung ditembak,” akunya, dikutip dari Merdeka.com, Selasa (18/3/2014).

Setelah masuk ke dalam mobil, dirinya dibawa menuju arah Kota Serang. Selama di dalam mobil Tartusi kerap diintimidasi. Ia sempat akan diturunkan di SPBU Ciceri-Serang. Tapi karena Tartusi mengalami luka tembak, para polisi tersebut akhirnya membawa kembali ke Tangerang mengantarnya ke sebuah rumah sakit. Setelah mendapat perawatan, ia langsung diantar kembali ke rumahnya.

“Saya sudah bilang berapa kali tapi mereka nggak percaya. Saya tidak tahu masalah,” tegasnya.

Pengakuan Aas, istri Tartusi, ketika suaminya ditangkap, ada polisi yang menodongkan pistol kepada dirinya dan beberapa tetangga yang sempat keheranan. “Ya karena saya ditodong, saya takut,” aku Aas.

Tetangga korban yang rumahnya berdekatan dengan Tartusi, Encup Sobali mengaku mendengar suara letusan tembakan beberapa kali. “Saya terbangun, pas saya datangi rumah Tartusi, saya malah ditodong pistol,” tandas Encup. (SY)