Connect with us

Membangun Tangsel Dengan Harmoni

Info Tangsel

Membangun Tangsel Dengan Harmoni

 Sebuah Catatan Redaksi Ahmad Rosidi Helmi dan Sonny Majid

pelantikan-walikota-wakil-walikota-tangselBANYAK orang begitu mudahnya beranggapan bahwa mengurusi sebuah kota itu mudah. Sembari berkoar-koar, tanpa alasan yang jelas, tanpa indikator, tanpa data empiris langsung menilai bahwa bahwa kepemimpinan seorang kepala daerah gagal.

Padahal dalam proses tata kelola pemerintahan, tidak hanya berurusan dengan egoisme gagasan. Perlu disadari, bahwa setiap proses itu dipastikan melalui proses politik.

Sebagaimana Undang-Undang menyebutkan bahwa penyelenggara negara adalah legislatif dan eksekutif. Keberhasilan sebuah kebijakan atau pembangunan suatu daerah, tergantung dari keseragaman atau dengan kata lain kesepakatan politik antara dua penyelenggara itu.

Dalam domain kekuasaan, biasanya dua lembaga ini enggan kompromi. Bayangkan saja, jika kita menjadi seorang kepala daerah, harus menyesuaikan bahkan mengimbangi gerakan politik tersebut.

Masih dalam tata kelola pemerintahan, tidak bisa dinafikkan keberadaan masyarakat. Menurut Robert M Mclever, masyarakat adalah keseluruhan hubungan-hubungan antar-manusia. masyarakat adalah suatu sistem hubungan-hubungan yang ditata, society means a system of ordered relations.

Setiap manusia memiliki naluri/instinct untuk hidup bersama dengan orang lain secara harmonis. Dimana perlu kesadaran bahwa masing-masing manusia mempunyai kebutuhan fisik dan mental yang tentu saja tidak bisa dipenuhi tanpa sendirian. Perlu sebuah kerjasama dan bekerja untuk mendapat apa yang disebut dengan value (nilai).

Nah, untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan, keperluan-keperluan dan kepentingan-kepentingan, otomatis manusia akan berinteraksi dan mengadakan hubungan dengan orang lain. Seorang pemimpin dalam konteks tata kelola pemerintahan adalah kepala daerah dituntut kemampuannya dalam mengorganisir berbagai kelompok dan asosiasi.

Dalam sebuah kehidupan berkelompok dan hubungan dengan manusia lain, sudah menjadi dasar jika masing-masing manusia itu menginginkan nilai.

Menurut Harold Laswell dalam Politics, Who Gets What, When, How ada delapan nilai dimana jika delapan nilai ini bisa diorganisasi akan terbangun sebuah harmoni. Delapan nilai itu antara lain, kekuasaan/power, kekayaan/wealth, penghormatan/respect, kesehatan/well-being, kejujuran/rectitude, keterampilan/skill, pendidikan/penerangan/ enlightenment dan kasih sayang/affection.

Jadi marilah kita semua membangun Kota Tangsel dengan harmonisasi. Dimana disitu ada bentuk penghormatan, kejujuran, kesehatan yang terjamin, pendidikan dan keterampilan yang mumpuni serta kasih sayang antar-sesama. Sementara yang ada di dalam lingkaran kekuasaan, tidak menyalahgunakan kekuasaannya dan kekayaannya. Selama Ulang Tahun Kota Tangsel yang ke-5.(*)

Continue Reading
Advertisement
You may also like...
To Top