Info SKPD
Benyamin Davnie Ajak Masyarakat Membangun Tangsel
18.143.23.153- Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) mengajak warganya untuk bersama-sama membangun kota tersebut melalui program pembangunan fisik lingkungan. Hal itu bertujuan sebagai salah satu fungsi APBD yang di dalamnya terdapat instrumen menciptakan lapangan kerja. Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, Badan Pusat Statistik (BPS) mecatat ukuran daya beli masyarakat di Kota Tangsel saat ini tercatat Rp620.000. “Itu adalah standar minimal daya beli,” ujar Benyamin, Minggu (17/3).
Dia mengatakan, beberapa dirinya berbicara dan memberikan pengarahan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) salah satu instrumen APBD adalah menciptakan lapangan pekerjaan untuk warganya.
“Untuk itu kita tetap mempertahankan proproposi belanja kita yang sudah bagus, belaja tak langsung 30%, belanja langsung 70 %. Dari sisi kebijakan anggaran itu sudah langsung dinikmati masyarakat,” katanya.
Bahkan dalam kegiatan fisik Pemkot Tangsel mewajibkan 10-20 % dapat menyerap dari tenaga lokal yang berasal dari orang miskin. Teknisnya, kata Benyamin, misalnya pembangunan gedung sekolah, kontraktor yang membutuhkan tenaga kenek 7-8 orang, minimal 2-3 orangnya dari penduduk lokal.
“Kalau tak terampil diajari. Dengan begitu artinya disitu ada upah,” ujarnya. Yang kedua kegiatan yang bersifat bisa ditangani secara sederhana, yakni pola padat karya. Kegiatan ini misalnya kegiatan sederhana.
“Misalnya membuat jalan setapak. Untuk barangnya, pasir semen silahkan pengadaannya tetap menggunakan aturan, tenaganya tetapi tenaga lokal dengan gotong royong.” ujarnya.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangsel telah diminta Benyamin Davnie untuk melakukan survey berapa masyarakat yang mendapat tambahan dari program Pemkot Tangsel tersebut. “Berapa naik tingkat pendapatannya. Itu bisa disurvey, untuk dievaluasi apakah tepat, “ ujarnya.
Hal itu juga bertujuan untuk mengetahui hasil pembangunan yang dibangun oleh masyarakat lokal itu sendiri. “Jadi kalau kegiatan itu jelek, mereka sendiri yang merasakan itu, kalau bagus mereka akan bangga,” terangnya. (Sumber: TN)