Serpong
Dua Perampok Dihadiahi Timah Panas
18.143.23.153- Dua pelaku yang kerap merampok di kawasan Serpong, Kota Tangsel ditembak di kontrakan yang berada di kawasan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel. Keduanya, Kiki, 35 dan Susianto, 30, terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas, karena berusaha melawan petugas saat penangkapan.
Informasi yang dihimpun, keduanya diamankan petugas Polsek Serpong pada Kamis (22/1) dini hari. Keduanya dianggap bertanggung jawab atas enam kasus perampokan yang sudah dilakukan setahun terakhir. Targetan para pelaku adalah membobol ruko atau toko handphone dan asesoris serta bengkel motor.
“Keduanya melawan dan petugas terpaksa bersigap tegas dengan menembakkan peluru ke kaki pelaku,†ujar AKP Toto Daniyanto, Kanit Reskrim Polsek Serpong. Setelah menangkap dua pelaku di kawasan Cilenggang, petugas langsung
menggeledah kontrakan yang ditinggali Susianto di Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel.
Benar saja dari dua rumah tersebut diamankan alat bukti kejahatan berupa golok, 60 unit hanphone curian serta belasan kartu perdana, spare part motor dan laptop. “Mereka bertanggung jawab atas 6 kasus perampokan di wilayah Serpong.
Belum lagi di daerah lain. Mereka pemain lama,†jelas Toto.
Diterangkan Toto, penangkapan keduanya dilakukan setelah petugas melakukan pengintaian. Pada Kamis dini hari, petugas langsung menyantroni kontrakan di kawasan Cilenggang dan mendapati kedua pelaku. Setelah melumpuhkan dua pelaku, petugas langsung bergerak ke kontrakan pelaku atas nama Susianto, di kawasan Rawa Mekar Jaya.
Sementara itu, Susianto mengaku aksi terakhir yang mereka lakukan adalah membobol counter hanphone di kawasan Rawa Mekar. Dari counter tersebut pelaku menggasak sekurangnya 60 unit handphone. Barang hasil curian tersebut dijual ketengan dengan memasarkan langsung kepada peminat atau melalui jual beli online.
“Uangnya untuk kebutuhan sehari-hari. Barang curian masih ada yang belum terjual,†katanya. Terpisah, perempuan berinisial NS, istri dari Susianto mengaku hanya berpasrah saat petugas mengamankan sang suami. NS mengaku sudah mengetahui kelakuan suaminya yang mencari nafkah dengan mencuri dan merampok.
Bahkan, sang suami beberapa kali memaksa sang istri untuk menjual hasil curian tersebut untuk menutupi kebutuhan hidup. “Uangnya buat belanja makanan dan bayar kontrakan,†ujarnya. (source via indopos)