Connect with us

Berdiri di Kawasan Elit BSD, Gerai Mie Gacoan di Pasangi Pita Kuning

Info Tangsel

Berdiri di Kawasan Elit BSD, Gerai Mie Gacoan di Pasangi Pita Kuning

Sejumlah pekerja kasar nampak sibuk menyelesaikan proyek bangunan yang diperuntukan bagi cabang resto ‘Mie Gacoan’ di Jalan Pelayangan, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (19/02/25).

Resto Mie Gacoan itu dibangun megah dengan luas fisiknya sekira 40 x 16 meter. Belum lagi ditambah area halamannya yang tersedia cukup lebar di bagian depan dan samping bangunan fisik.

Tampilan bangunannya memiliki corak khas resto Mie Gacoan. Waralaba yang berada di Jalan Pelayangan itu merupakan cabang kesekian setelah bisnis kuliner asal Malang, Jawa Timur, tersebut tumbuh subur berdiri di sejumlah wilayah di Kota Tangsel.

Sayang, pamor kuliner Mie Gacoan selalu dicemari dengan ulah pemilik yang tak tertib aturan. Tiap kali cabang baru dibuka di Tangsel, maka sudah pasti melanggar perizinan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Kegaduhan pun kembali terjadi.

Personil Pol PP telah menyegel proyek bangunan Mie Gacoan di lokasi, Selasa 18 Februari 2025. Garis pita kuning terpasang melintang di bagian depan akses masuk. Sebuah stiker segel juga terlihat membentang di dinding bangunan.

“Kita segel karena belum ada izin,” terang Penyidik PPNS pada Satpol PP Kota Tangsel, Suherman.

Meski telah disegel, para pekerja cuek dan terus melanjutkan pekerjaan. Mereka tetap diminta pemilik resto menuntaskan proyek bangunan untuk mengejar waktu launching pada sekira Maret 2025.

Proyek bangunan resto itu sendiri sudah sekira 90 persen rampung. Para pekerja hanya menyelesaikan pekerjaan kecil di luar bangunan. Dari informasi yang dihimpun, rupanya proyek di lokasi telah berjalan sejak lama, sekira beberapa bulan lalu.

Jika proyek itu mulai dikerjakan sejak lama, lantas ada yang abai dalam aspek pengawasan. Terutama pada Bidang Penataan Gedung Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR). Beberapa kali, bidang ini kerap disorot karena dianggap lalai mengetahui keberadaan bangunan liar.

Saat dihubungi, Kabid Penataan Gedung DCKTR Deni Deniel enggan merespon. Hal demikian memang selalu dialami kebanyakan jurnalis saat ingin mengonfirmasi peristiwa di lapangan kepadanya.

Pengawasan yang tak optimal itu berimbas pada citra positif pemerintahan Benyamin-Pilar yang segera dilantik menjadi pasangan wali kota untuk periode kedua. Jika tak mau popularitasnya turun, maka sewajarnya Ben-Pilar mengevaluasi posisi jajarannya yang demikian.(Adt/bli)

To Top