BANTEN OKE
Gegara Parkiran RSUD Tangsel, Ormas PP Geruduk Markas Satpol PP Tangsel
Ratusan massa dari salah satu Ormas berkumpul di halaman kantor Satpol PP, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (18/09/23). Mereka berkonvoi mengendarai motor hingga mobil bercorak khas loreng oranye.
Dari hasil penelusuran di lokasi diketahui, kehadiran ratusan massa Ormas itu dipicu urusan perparkiran di area Rumah Sakit Umum (RSU) Jalan Padjajaran, Pamulang. Mereka bersikeras menolak pengambilalihan parkir oleh perusahaan pemenang tender.
Nampak massa Ormas beberapa kali meneriakkan yel-yel teriakan di depan kantor Satpol PP. Sementara, beberapa petugas Satpol PP hanya bisa bersiaga di pintu masuk sambil menunggu kedatangan aparat kepolisian.
Dari jadwal yang diterima, mediasi soal perparkiran itu digelar hari ini di kantor Satpol PP. Para pihak turut dilibatkan seperti RSU, Dinas Perhubungan, Dinas Penanaman Modal, Dinas Kesehatan, hingga perusahaan pemenang tender parkir PT BCI.
Tak beberapa lama, petugas kepolisian tiba di lokasi. Sejumlah personil datang membawa unit mobil pengendali massa. Bahkan nampak pula dikerahkan seunit mobil bus tahanan dari Mapolres Tangsel.
“Ini kegiatan insidentil aja. Nggak ada, nggak ada pemberitahuan (pengerahan massa),” terang Kabag Ops Polres Tangsel, AKP Yulianto Timang, di lokasi.
Timang mengatakan, pihaknya mendapat informasi intelijen soal adanya pengerahan massa dalam mediasi di lokasi. Padahal, dalam pemberitahuan yang diterima, mediasi itu harusnya hanya dihadiri perwakilan pihak terkait.
“Iya baru tahu berdasarkan laporan dari anggota intelijen, kita datang. Kalau rapatnya kita tahu ada di sini, cuman kan ada pengerahan massa dari Ormas itu, karena banyak kesini, untuk mengeliminir ancaman kita datang kesini,” jelasnya.
Massa Ormas membubarkan diri berbarengan saat puluhan personil dari Mapolres Tangsel dan Polsek Cisauk tiba di lokasi. Mediasi itu sendiri berakhir buntu, sebab pihak Ormas tetap bersikeras tak mau melepas penguasaan parkir di area RSU Pamulang.
“Masing-masing kami mempertahankan hak sebagai masyarakat yang memang sejak awal sudah aktif di objek tersebut,” ujar Ketua Ormas M Reza AO, di lokasi.
Menurut Reza, dengan alasan apapun pihaknya tidak akan mau bergeser meninggalkan pos parkir di pintu masuk rumah sakit pemerintah itu. Kata dia, anggotanya tak memiliki gaji tetap dan hanya mencari nafkah dengan memungut parkir di lokasi.
“Saya berharap pemerintah lebih bijak mengambil kebijakan, karena masyarakat pemuda pancasila yang dari 2017, dan ini ada histori bukan tanpa histori, artinya ya diberdayakan diberikan kesempatan. Kami akan tetap bertahan untuk hidup lebih lanjut, karena ini menyangkut kehidupan orang banyak masyarakat Tangsel,” tandasnya.
Area parkir RSU Pamulang sendiri sejak beberapa tahun lalu dikuasai kelompok Ormas. Guna menertibkan itu, pemerintah mengumumkan lelang hingga terakhir tendernya dimenangkan PT BCI. Namun, PT BCI tak juga bisa menempati lantaran adanya penolakan dari massa Ormas. (Adt/bli)