INDONESIA OKE
EuroCham Dukung Upaya Pemerintah Percepat Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi
Kamar Dagang dan Bisnis Eropa di Indonesia (EuroCham) mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat pemulihan dan memperkuat fondasi ekonomi Indonesia.
secara resmi, EuroCham meluncurkan publikasi tahunan Lembar Rekomendasi 2021 melalui Webinar berjudul, “Akselerasi Pemulihan Ekonomi melalui Reformasi Struktural”, Jakarta, Rabu (21/7/2021).
Diskusi tersebut dihadiri oleh Ketua EuroCham Julien Steimer, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan M Lutfi, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu, Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII), Kementerian Perindustrian Eko S.A Cahyanto, Ketua Kelompok Kerja Ekspor Impor Rachmat Hidayat serta wakil Ketua Kelompok Kerja Keuangan, Perpajakan, dan Investasi Leonard Anilaputra Eggert.
Rangkaian lembar rekomendasi EuroCham mencakup berbagai sektor yang mencerminkan pengalaman dan pandangan pelaku usaha Eropa di Indonesia, yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing ekonomi dan kemudahan berusaha.
Ketua EuroCham Julien Steimer menyampaikan bahwa diperlukan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan untuk menjawab tantangan pemulihan ekonomi.
“Kami berharap Lembar rekomendasi tersebut dapat menjadi kontribusi serta masukan yang mendukung dalam upaya Indonesia untuk meningkatkan perekonomian dan iklim usaha serta kesejahteraan negara secara keseluruhan. Rekomendasi tersebut kami susun dengan semangat untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19,” ucap Julien.
Julian mengatakan, Sejumlah tantangan global memberikan dampak signifikan terhadap perdagangan dan perekonomian Indonesia sejak tahun 2020. “Perlambatan ekonomi global, ketegangan perdagangan antar negara dan tantangan terberat dari semuanya adalah Pandemi COVID-19,” kata Julien.
Dalam upaya meminimalisir dampak negatif COVID-19 serta mempercepat pemulihan ekonomi di era pasca pandemi, Indonesia telah mengeluarkan berbagai kebijakan fiskal dan nonfiskal, serta diiringi reformasi struktural yang dibutuhkan melalui Undang-Undang Omnibus Cipta Kerja beserta peraturan pelaksanaannya.
Lembar Rekomendasi EuroCham tersedia secara terbuka serta dapat diunduh di laman EuroCham, merupakan publikasi tahunan yang mencerminkan pandangan, pengalaman, dan usulan serta rekomendasi-rekomendasi konstruktif dari pelaku usaha Eropa yang berinvestasi dan beroperasi pada berbagai sektor di Indonesia. Lembar rekomendasi tahun ini mencakup 13 sektor serta ringkasan eksekutif, yang secara kolektif memberikan rekomendasi dari dunia usaha terkait reformasi struktural yang sedang berlangsung. Berikut 4 pilar penting yang telah direkomendasikan:
1. Ekosistem Pendukung yang dibutuhkan bagi Pemulihan Ekonomi.
Pemerintah telah menyadari pentingnya membangun ekosistem pendukung untuk bisnis dapat terus bertumbuh dan berkontribusi bagi perekonomian negara terlepas dari berbagai tantangan yang ada. Reformasi struktural di berbagai bidang seperti investasi, infrastruktur teknologi, perlindungan dan penegakan hak kekayaan intelektual, pengakuan terhadap standar internasional, program pendidikan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja, serta peningkatan ekosistem logistik nasional tentu akan membantu mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia.
2. Perpajakan dan cukai sebagai instrumen pemulihan.
Penyederhanaan administrasi perpajakan dan kebijakan cukai dapat membantu dunia usaha dalam beradaptasi dan terus berkontribusi bagi perekonomian meskipun berada dalam situasi yang penuh ketidakpastian. Pada fase pemulihan ekonomi, kebijakan perpajakan yang mencakup fiskal, cukai, dan teknis detil bagi wajib pajak, menjadi hal penting dalam upaya mempercepat pemulihan dan mencapai pertumbuhan lebih lanjut di era pasca pandemi.
3. Ketahanan industri sebagai landasan ekonomi yang kuat.
Industri menghadapi tantangan besar karena pandemi COVID-19. Krisis yang terjadi membuka mata akan risiko yang ada terkait dengan sistem manufaktur saat ini. Jalan menuju pemulihan ekonomi di era pasca pandemi, membutuhkan pola pikir berbeda guna memastikan ketahanan dan kapasitas respons yang lebih besar, serta memobilisasi kemampuan riset dan desain secara global melalui pemberdayakan jaringan lokal dan regional dengan rantai pasokan global. Manufaktur perlu beralih dari cara linier ke cara melingkar melalui proses yang konsisten dan persisten dengan peta jalan yang jelas.
4. Memfasilitasi perdagangan untuk memulihkan perekonomian.
Ketika ketegangan perdagangan antar Negara meningkat akibat pandemi Covid-19, banyak negara mengambil langkah kebijakan proteksionis. Penutupan perbatasan dan penundaan pengiriman akibat pandemi telah mengganggu pasokan barang dan jasa. Rantai pasokan pun kemudian menjadi lebih terlokalisasi guna menyiasati kenaikan biaya perdagangan dan meningkatnya ketidakpastian perdagangan. Namun, perdagangan internasional dan rantai pasokan global sangat diperlukan dalam pemulihan dari pandemi COVID-19. Perdagangan lintas batas antara negara merupakan faktor penting dalam meningkatkan standar hidup satu negara, penyediaan lapangan kerja akibat dari permintaan pasar yang lebih besar, serta memungkinkan lebih banyak pilihan akan variasi barang bagi konsumen. Perdagangan juga dapat mendorong investasi, aspek utama lain yang diperlukan dalam upaya pemulihan ekonomi.
Julien mengungkapkan bahwa Eurochamp bangga menjadi bagian dari perekonomian Indonesia yang memiliki daya juang dan mendukung upaya pemulihan ekonomi yang cepat.
“Kami yakin bahwa dunia usaha juga dapat berkontribusi dalam mengembangkan lebih lanjut perekonomian Indonesia, hubungan perdagangan, serta daya saing industri melalui lebih banyak dialog guna mencapai keselarasan yang lebih baik antara dunia usaha dan pemerintah sebagai regulator. Sebagai bagian dari komunitas bisnis dan perwakilan suara Bisnis Eropa yang hadir di Indonesia, kami bangga menjadi bagian dari perekonomian Indonesia yang memiliki daya juang dan mendukung upaya pemulihan ekonomi yang cepat. Oleh karena itu, kami berharap rekomendasi yang terangkum dalam publikasi tahunan ini dapat dipertimbangkan lebih lanjut sebagai alternative solusi dalam upaya mempercepat pemulihan ekonomi dan memastikan pertumbuhan di masa depan,” pungkasnya.