Info Tangsel
Pembangunan Perumahan Banara Serpong Terkendala Oleh Cuaca dan Pengalihan Jalan Provinsi
Perumahan Banara Serpong, Tangerang Selatan mengalami kendala dalam pembangunannya. Kendala tersebut dilatarbelakangi oleh curah hujan yang tinggi dan pengalihan jalan provinsi.
“Karena ini, kami banyak keluar additional cost, harusnya mobil menguruk cuma pada siang hari, ini jadi harus siap 24 jam,” ujar Marketing Director PT Serpong Bangun Cipta Andreas Audyanto di Serpong, Rabu (11/1/2017).
Dia melanjutkan, jika pada malam hari turun hujan, sampai siang hari proyek tidak bisa dibangun. Padahal, untuk bisa mengerjakan konstruksi fisik, tanah harus benar-benar kering.
Selain cuaca, kendala utama lainnya adalah pembangunan jalan provinsi yang merupakan pengalihan dari jalan sebelumnya.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan memang berencana untuk mengalihkan jalan provinsi yang kebetulan melewati gerbang proyek Banara Serpong.
“Kami dukung pengalihan ini, tapi konsekuensinya, pembangunan jadi tertunda,” tutur Andreas.
Dukungan ini tidak lain untuk meningkatkan nilai properti Banara Serpong. Adanya perubahan fungsi jalan yang meningkat jadi jalan provinsi, otomatis, jalan di depan Banara Serpong akan lebih ramai dari sekarang. Dengan demikian, pembeli akan menikmati hasil dari kenaikan rumahnya.
“Target penyelesaian pada Agustus 2017. Ini masih sesuai target. Hanya, yang sebelumnya serah terima bertahap, nanti akan serah terima secara serentak,” sebut Andreas.
Banara Serpong merupakan perumahan seluas kurang lebih 4,2 hektar. Untuk tipe 65/72, harganya sekitar Rp 741 juta dengan hanya tersisa 19 unit.
Sementara tipe lain, yaitu 78/105 seharga Rp 1,1 miliar sudah habis terjual karena jumlah unit terbatas. (source via kompas.com)