Info Tangsel
Jelang Muskot Kadin Tangsel, Adu Strategi Kader Partai dan Harapan Pengusaha Lokal
Serpong — Suhu politik di Tangerang Selatan tampaknya belum benar-benar reda pasca Pemilihan Presiden dan Legislatif 2024. Kini, aroma pertarungan politik itu kembali terasa dalam Musyawarah Kota (Muskot) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Tangerang Selatan, di mana dua figur berlatar belakang partai politik besar bersaing memperebutkan kursi ketua.
Dalam ajang pemilihan Kadin Tangsel tahun ini, Arnovi, mantan anggota dewan dua (2) periode yang juga kader Gerindra serta Ketua Gapensi Tangsel, maju menantang Mahardi, yang dikenal sebagai kader PDI Perjuangan dengan dukungan kuat dari sejumlah tokoh Golkar.
Persaingan keduanya disebut-sebut menjadi ajang “lanjutan” pertarungan politik antar kekuatan partai besar yang sebelumnya bertarung di panggung nasional.
“Situasinya cukup panas. Keduanya sama-sama punya jaringan kuat dan dukungan lintas sektor. Muskot kali ini bukan sekadar pemilihan organisasi bisnis, tapi juga menjadi pertarungan gengsi politik lokal,” ujar salah satu pengusaha Soni Jonson yang juga praktisi hukum , Sabtu (4/10/2025).
Namun di balik dinamika politik tersebut, para pelaku usaha lokal berharap agar Kadin Tangsel ke depan benar-benar kembali pada fungsi dan tugas pokoknya sebagai wadah pengusaha daerah.
Banyak pihak menilai, selama ini Kadin belum optimal dalam memperjuangkan kepentingan pelaku usaha lokal di tengah persaingan ketat dengan kontraktor besar dari luar daerah.
“Kami ingin Ketua Kadin yang baru nanti lebih berpihak pada pengusaha Tangsel sendiri. Jangan sampai kami hanya jadi penonton di rumah sendiri. Harus adil dan merata dalam pembagian proyek, jangan hanya segelintir kelompok saja yang menikmati,” tegas salah satu pengusaha Tangsel.
Selain itu, para pengusaha juga menuntut agar Kadin tidak hanya berfokus pada kegiatan seremonial, tetapi benar-benar menjalankan program nyata untuk memperkuat kapasitas dan jaringan bisnis lokal.
“Kadin harus bisa menjadi jembatan antara pengusaha dengan pemerintah daerah, agar program pembangunan dan pemberdayaan ekonomi bisa berjalan sesuai harapan. Bukan hanya acara-acara formal tanpa dampak,” tambahnya.
Muskot Kadin Tangsel tahun ini diprediksi akan berlangsung sengit. Selain karena faktor dukungan politik, pemilihan ini juga akan menjadi penentu arah kebijakan organisasi dalam lima tahun ke depan — apakah benar-benar menjadi wadah independen bagi pengusaha lokal, atau justru kembali terseret dalam tarik-menarik kepentingan politik.(Adt/rls)
