Info SKPD
Plh Dinkes Kota Tangerang: Kewaspadaan Orang Tua Kunci Keberhasilan Penanganan Kasus DBD pada Anak
Pelaksana Harian (Plh) Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Mugiya Wardhany, menjelaskan bahwa kewaspadaan orang tua memegang peranan krusial dalam penanganan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada anak-anak.
Menurut Mugiya, orang tua perlu mengenali dengan baik perubahan yang terjadi pada anak mereka. Hal ini memungkinkan pemberian penanganan medis yang tepat lebih dini, yang dapat mengurangi risiko fatalitas akibat DBD.
“Dengan keterbatasan anak dalam mengungkapkan gejala sakit, orang tua harus benar-benar memahami kondisi anak mereka. Diagnosis dari dokter sering kali bergantung pada anamnesis atau wawancara medis. Sebanyak 60 persen dari gejala dapat diduga dari pertanyaan yang tepat, sehingga orang tua perlu mengenali kondisi anak mereka saat menghadapi DBD,” jelas Mugiya pada Senin (24/06/24).
Mugiya juga menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2024, tercatat ada lebih dari 600 kasus DBD di Kota Tangerang, dengan enam kasus yang berujung pada kematian, dimana lima di antaranya adalah anak-anak.
“Meskipun DBD lebih umum terjadi pada kelompok usia produktif, jumlah kematian akibat DBD justru paling tinggi terjadi pada anak-anak karena sistem kekebalan tubuh mereka yang belum sempurna. Gejala memburuk pada anak-anak sering kali sulit terdeteksi, dan sering kali ditemukan pada tahap kritis,” papar Mugiya.
Mugiya menekankan beberapa gejala yang menjadi tanda-tanda perburukan pada anak yang mengalami DBD, seperti tidak ada perbaikan setelah demam menurun, penolakan terus menerus terhadap makanan dan minuman, nyeri perut yang hebat, serta kelemahan dan kelesuan yang berlebihan.
“Ia juga perlu memperhatikan perubahan perilaku anak, seperti mudah marah, pucat, tangan dan kaki terasa dingin, serta kurangnya buang air kecil selama 4-6 jam,” tambahnya.
Di sisi lain, Mugiya menyebutkan bahwa penanganan DBD di Kota Tangerang melibatkan kolaborasi lintas sektor, dengan melakukan sosialisasi program PSN 4M Plus di 39 puskesmas dan 1.097 posyandu. Upaya ini juga melibatkan seluruh masyarakat dan pegawai dalam kegiatan pembersihan lingkungan untuk memusnahkan sarang nyamuk, dengan melibatkan kader jumantik.
“Kolaborasi ini juga melibatkan Dinas Pendidikan, yang menginstruksikan seluruh pelajar di Kota Tangerang untuk memeriksa sarang nyamuk di rumah masing-masing selama liburan sekolah. Anak-anak juga dijadikan sebagai kader jumantik sebagai bagian dari program sekolah,” tutup Mugiya. (rls)
Editor : Hary
Sumber : tangerangkota.go.id