Connect with us

Tak Ikut Turun Kejalan, DEMA UIN Jakarta Nilai Aksi 313 Terlalu Politis

Edukasi

Tak Ikut Turun Kejalan, DEMA UIN Jakarta Nilai Aksi 313 Terlalu Politis

Menurut informasi yang tersebar di sosial media, bahwa pada hari kamis sampai dengan jumat akan ada unjuk rasa mahasiswa yang akan megepung gedung DPR-MPR RI. Maka, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Jakarta menegaskan tidak ikut turun ke jalan dalam aksi 313 karena menilai terlalu politis. Ciputat, (31/03/17).

Kepala Departemen Advokasi dan HAM DEMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Muhammad Aulia Rahman menjelaskan bahwa DEMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tidak akan ikut dalam aksi mahasiswa 30-31 Maret 2017 di depan gedung DPR-MPR RI.

Menurut Aulia Rahman, ketidak ikutsertaan DEMA-UIN Jakarta pada aksi kali ini berdasarkan hasil dari kajian yang dilakukan pengurus DEMA-UIN Jakarta, aksi 313 tersebut dianggap tidak memiliki rasionalitas legal standing yang jelas dari isi tuntutan pada aksi kali ini dan aksi yang mengatasnamakan dari kalangan mahasiswa ini tidak memiliki asal usul sanad dan riwayat yang jelas dalam perspektif ilmu hadisnya. Maka dari inilah ketidakikutsertaan ini bukan suatu bentuk sikap apatis DEMA-UIN Jakarta.

“Salah satu alasan kenapa kita tidak ikut terlibat karena sebagai mahasiswa, kita memiliki kultur tersendiri, yakni segala sesuatunya kita akan mulai dengan melakukan kajian. Hasilnya, kita menilai bahwa isi aksinya sudah tidak memiliki riwayat dan sanad yang jelas,” ujar Aulia Rahman salah satu mahasiswa Ushuluddin UIN Jakarta saat ini.

Hal senada juga dikatakan oleh Ketua DEMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Riyan Hidayat yang menegaskan bahwa alasan mengapa DEMA UIN Jakarta tidak ikut terlibat adalah bahwa nuansa dan atmosfirnya yang terlalu politis dan aksinya pun sudah tidak lagi substansial.

“Aksi turun kejalan mengkritisi kebijakan publik itu baik. Akan tetapi kalau sudah hilang dari substansinya dan dengan waktu yang tidak pas dilaksanakan maka akan berbahaya bagi kita mahasiswa yang seyogyanya harus berada di garis tengah perjuangan dalam membela rakyat,” tegas Riyan.

Riyan menambahkan, selain dari pada itu tugas mahasiswa perlu meluruskan sesuatu yang bathil, menjadi kepanjangan tangan masyarkat dalam memberikan aspirasi dan DEMA UIN Jakarta berpandangan tidak perlu ikut dalam aksi kali ini. 

“Kalaupun masih ada, maka itu adalah oknum. Bukan lembaga,” pungkasnya. 

Mengutip dari Bung Karno “Bahwa mahasiswa adalah penyambung lidah masyarakat” dan bukanlah penyebar Hoax. (Har)

To Top