Info Tangsel
Totalitas, Pengabdian Bu As di Al Azhar BSD dari Tahun 92
Masuk di tahun kedua menjadi Kepala Sekolah (Kepsek) SDI Al Azhar Bumi Serpong Damai (BSD), Dra. Asyuroh sudah 29 tahun mengabdi dan tercatat 21 tahun menjadi guru di Sekolah Islam Al Azhar BSD, Tangerang Selatan (Tangsel).
Asyuroh atau yang biasa disapa Bu As telah menempuh pendidikan S1-nya pada tahun 1992 di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta, sekarang berubah menjadi Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rawamangun, Jakarta Timur.
“Ya, setelah saya menyelesaikan S1 di IKIP Jakarta, saya langsung melamar dan diterima di Al Azhar BSD”, kata Asyuroh kepada wartawan di Kantor Kepsek SDI Al Azhar BSD, Rabu (29/9/2021).
SDI Al Azhar BSD sudah cukup lama berdiri, terhitung dari tahun 1992 sampai sekarang. Identitas dari Al Azhar sendiri adalah sekolah islam yang tidak hanya bersekolah dan beribadah, tapi juga berprestasi.
Dalam menjaga marwah serta kualitas muridnya, Bu As mengungkapkan, pengajar di sekolah wajib berpendidikan minimal strata satu (S1) dan tidak sedikit juga menempuh pendidikan sampai S2.
“Semua Pengajar disini S1, yang sudah S2 juga ada,” tegasnya.
Dari awal karir di SDI Al Azhar BSD, Bu AS sama sekali tidak pernah berniat untuk menjadi Kepsek.
“Awalnya saya hanya ingin mengabdi sebagai tenaga pengajar saja, namun saya dapat amanah menjadi Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum selama 6 tahun, dan sekarang menjadi Kepala Sekolah yang sudah saya jalankan selama 2 tahun,” ucapnya.
Lebih lanjut, karena totalitas dan loyalitas dalam mengajar, ia mendapat kepercayaan dari yayasan Al Azhar BSD untuk menjadi Wakepsek, lalu menjadi Kepala Sekolah sampai saat ini.
Sebagai Kepsek, ia mempunyai visi dan misi untuk mewujudkan generasi muslim yang unggul di akademik maupun di non akademik, serta mampu bersaing di era global.
Di kondisi pandemi saat ini, ia selalu melakukan inovasi-inovasi baru terhadap tenaga pengajar agar murid selalu nyaman dan mengerti dalam belajar via daring.
“Kita selalu melakukan upgrade kepada guru-guru dalam KBM via daring, karena anak-anak generasi Z sangat cepat mengerti dalam teknologi, sehingga guru terpacu agar jangan sampai kalah dengan muridnya dalam bidang media online,” terangnya.
Menurutnya, SDI Al Azhar BSD sudah melakukan KBM secara tatap muka dengan memenuhi Standar Operasional (SOP) dan mentaati aturan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).
“Ya, jadi kami kami hanya mengizinkan wali murid untuk mengantar anaknya hanya sampai depan gerbang saja, dan nanti bakal di arahkan oleh satgas yang bertugas menuju kelas” jelasnya.
“Kegiatan belajar dalam PTMT sesuai aturan terbagi menjadi 50% dari yang orangtuanya menyetujui untuk PTM. Dari 50% tsb dibagi menjadi 2 kelompok A dan B yg masuk secara bergantian,” tambahnya.
Menjadi Kepsek, bagi Bu As yang dua tahun kedepan akan pensiun, menceritakan tentang suka dan dukanya selama di Al Azhar BSD.
“Untuk sukanya, saya menikmati dalam menjalani keseharian disini. Walupun berangkat pagi dan pulang malam setiap harinya, saya sangat menikmati. Kami di Al Azhar ini sudah seperti keluarga, saya sangat senang menjadi bagian dari keluarga besar Al Azhar BSD,” ungkap Bu As saat matanya berkaca-kaca.
Kalau dukanya, jika ada orangtua yang kurang puas terhadap layanan kami. Namun itu menjadi motivasi kami, untuk terus berbenah memperbaiki yang kurang, karena kami ingin memberikan pelayanan yang terbaik,” tutupnya.
Di akhir statement, harapan Bu As terhadap SDI Al Azhar agar lebih maju, up-to-date, upgrade, dan lebih unggul dari sekolah-sekolah lain. (Red/Eno/Apip).