INDONESIA OKE
Podcast Dewan Pers: Dirgahayu Ke-80 RI Dimana Kemerdekaan Pers?
Berikut adalah rangkuman podcast “Dirgahayu Ke-80 RI Dimana Kemerdekaan Pers?” dari kanal Dewan Pers Official
Pers, Pilar Keempat Demokrasi yang Terancam
Dalam perayaan 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, Dewan Pers Official mengangkat pertanyaan kritis tentang kondisi kebebasan pers di tanah air melalui sebuah podcast. Diskusi yang menghadirkan Ketua Dewan Pers, Komaruddin Hidayat, bersama Mahfud MD dan Bambang Harymurti ini menyimpulkan bahwa pers yang sehat adalah mata dan telinga pemerintah dalam mengungkap korupsi dan penyimpangan. Namun, ada kekhawatiran serius bahwa peran ini mulai luntur. [00:50]
Independensi Tergerus Intervensi Finansial dan Komersial
Para narasumber menyoroti bahwa meskipun undang-undang menjamin kebebasan pers, fungsi kontrol sosialnya telah melemah. Salah satu penyebab utamanya adalah ketergantungan finansial media terhadap pemerintah, yang membuat pers sulit bersuara kritis. [03:42] Selain itu, integritas jurnalistik juga terkikis oleh praktik “advertorial,” di mana konten berbayar disamarkan sebagai berita. [05:31] Intervensi juga datang dari dalam, di mana direktur komersial di beberapa perusahaan media memiliki kekuasaan untuk mengontrol konten editorial—suatu bentuk intervensi yang lebih halus dan sulit dilawan dibandingkan dengan intervensi langsung pemerintah di era Orde Baru. [06:50]
Media Independen sebagai Harapan Baru
Di tengah tantangan media konvensional, diskusi ini menyoroti peran penting platform independen, seperti podcast dan media sosial. Platform-platform ini dianggap mengisi kekosongan informasi dan menjadi sumber berita utama bagi banyak orang, meskipun juga membawa risiko tinggi penyebaran misinformasi. [01:21:54] Oleh karena itu, para narasumber menegaskan pentingnya pemerintah mendukung peran konstitusional pers daripada berusaha mengontrol aliran informasi. [01:27:00]
Kisah Inspiratif dari Sejarah
Untuk memperkuat argumen, podcast ini mengulas beberapa contoh sejarah yang menunjukkan betapa krusialnya kebebasan pers. Salah satunya adalah kisah Gubernur Jakarta Ali Sadikin yang secara sengaja mendukung pendirian media seperti Tempo dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) untuk berfungsi sebagai pengawas pemerintahannya sendiri. [57:41] Selain itu, peran pers dan media sosial juga disorot dalam kasus Ferdy Sambo, yang menunjukkan bahwa pers masih menjadi alat ampuh untuk mencari keadilan. [01:49:27]
Editor: madrosid
