Connect with us

Pemerintah Kota Tangerang Selatan Tingkatkan Kesiapan Relawan dan Tagana Hadapi Bencana

Walikota Tangsel, Benyamin Davnie (Kiri) Kepala Dinsos Moh. Ervin Ardani (Kanan)

Ciputat

Pemerintah Kota Tangerang Selatan Tingkatkan Kesiapan Relawan dan Tagana Hadapi Bencana

Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Sosial (Dinsos) terus berupaya meningkatkan kesiapan relawan masyarakat dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dalam menghadapi berbagai jenis bencana.

Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, mengatakan bahwa Tagana diharapkan dapat mengembangkan kemampuan dan kesiapan mereka dalam menanggulangi berbagai bentuk bencana.

“Jadi, Tagana ini saya harap ke depannya akan lebih mengembangkan lagi kemampuan dan kesiapannya dalam rangka menanggulangi bencana,” ujar Benyamin dalam sambutannya pada acara Pendayagunaan Pemberdayaan Tagana dalam Penanggulangan Bencana di Puspemkot Tangsel, Selasa (25/06/24).

Benyamin menjelaskan bahwa bencana yang harus diwaspadai bukan hanya bencana alam, tetapi juga bencana sosial. Bencana sosial yang disinggung oleh Benyamin meliputi penyakit demam berdarah, gelandangan dan pengemis, judi online, sabung ayam, dan lain sebagainya.

“Sebelum terjadi bencana, kita harus tahu dan mengantisipasinya untuk mencegah bencana lebih luas lagi. Intinya adalah jika bisa satu orang kita selamatkan dalam bencana sosial ini, alhamdulillah. Tapi kalau bisa 5-10 orang, itu yang kita pikirkan gimana caranya,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinsos Kota Tangsel, Mohammad Ervin Ardani, menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meninjau ulang tugas dan peran relawan masyarakat.

“Jadi kita meninjau ulang tugas relawan masyarakat. Kalau ada bencana mereka seharusnya melakukan apa, termasuk meninjau Tagana karena sudah lama tidak mengikuti pelatihan dan pendidikan. Ini untuk mengingatkan mereka akan peran mereka,” jelasnya.

Pelatihan ini dihadiri oleh 125 orang dari kecamatan dan kelurahan serta perwakilan Tagana. Ervin berharap melalui acara ini, para relawan dan perangkat daerah terkait bencana dapat satu frekuensi dalam menghadapi bencana.

“Harapannya adalah mereka meninjau ulang tugas dan peran serta relawan, atau perangkat daerah terkait bencana. Kedua, agar kita satu frekuensi terkait bencana,” ucapnya.

Ia juga berencana membuat SOP penanganan bencana bersama BPBD, mengingat peran Dinsos lebih berfokus pada penanganan pengungsian dan kebutuhan dasar saat bencana terjadi.

Dengan upaya ini, diharapkan kesiapsiagaan Tagana dan relawan lainnya dapat meningkatkan kemampuan dan koordinasi dalam penanggulangan bencana, sehingga masalah dapat dicegah lebih awal dan ditangani dengan lebih efektif. (Rls)

Editor: Hary

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top