Info Tangsel
Raih Omset Saat Pandemi, Cupang Tangsel Bergerak Bersaing Di Pasar Nasional
Meski pandemi tak segera berlalu, namun berhasil mendatangkan keberkahan tersendiri bagi penjual ikan cupang import jenis halfmoon yang artinya bulan setengah ternakan anak muda Tangsel.
Lulud, pemuda kreatif yang baru berusia 28 tahun ini sukses membawa cupang Tangsel bersaing di pasar Nasional. Di kiosnya, aneka ikan tertata rapi lengkap dengan pencahayaan dan aquascape yang mempunyai daya tarik khusus bagi pecinta ikan hias.
Ia mengaku, berkah tersendiri di alami olehnya beberapa bulan kebelakang. Pasalnya, dengan menjual ikan hias jenis betta atau cupang tersebut keuntungan langsung sebesar Rp. 500 ribu rupiah hingga Rp. 700 ribu perharinya dan, 1 juta rupiah hingga 2 juta pada hari weekday.
“Alhamdullilah, omset yang saya dapatkan sangat lumayan, 500 rb sampai 700 ribu untuk hari biasa. Sementara 1 juta hingga 2 juta bisa masuk jika di hari libur,” ucap Lulud.
Ia juga menjelaskan di kios miliknya yang bernama IKAN GUE yang beralamat di ruko Gading Elok No: 8A, Jalan Raya Maruga, Ciputat, Tangsel tersebut juga menjual aneka ikan lainnya dan aksesoris seperti aquarium, vitamin, dan kebutuhan ikan lainnya.
“Iya, disini kami juga menjual karya anak Tangsel lainnya, kebetulan ini semua bikinan temen, mereka menitipkan kepada saya. Seperti aquarium unik yang sangat bagus jika di pajang di meja kantor, juga meja kamar, dan ruang tamu,” tutur Lulud.
Ia juga memaparkan mengapa jatuh hati kepada cupang, selain hobby, menurutnya ikan cupang tersebut sangat mudah untuk di pelihara.
“Ikan cupang itu engga ribet, tidak perlu filter penyaring, dan tidak butuh gelembung udara. Selain itu, cupang ini jenis ikan yang kuat dan tidak manja. Pokoknya sangat mudah untuk di budidayakan di rumah masing-masing,” tambahnya.
Tak tanggung-tanggung, untuk mewujudkan impiannya bukan hanya sekedar iseng belaka. Ia merelakan menjual salah satu ikan peliharaanya untuk mendapatkan bibit bagus untuk di budidayakan dari negara Thailand.
“Primadona disini kita punya halfmoon gold yang merupakan ternakan langsung dari indukannya yang saya beli dari Tailand. Pada saat itu, saya terpaksa menjual salah satu ikan arwana kesayangan saya untuk modal. Alhamdullilah untuk teksture air hampir sama dengan Indonesia,” lanjut Lulud.
Demam cupang hampir terjadi di seluruh kota-kota di Indonesia lantaran bentuk dan warnanya yang semakin hari semakin kaya akan inovasi. Di kios IKAN GUE ini, dari jenis giant, plakat dan halfmoon sudah tersedia. Dan ada juga plakat jenis blue rim atau yang sering di sebut garis biru yang nilai jualnya sanggup melesat di angka jutaan rupiah.
Lulud juga berbagi tips untuk pemula agar sucses membudidayakan cupang di rumah. Menurutnya, air dan pakan adalah faktor yang paling utama.
“Biasanya, kawan-kawan merasa patah semangat ketika anakkan cupang tersebut baru menetas. Kalau di Thailand, anakan atau burayak hanya di beri makan dengan rebusan kuning telur, di Indonesia biasanya memakai kutu air. Porsi kutu air dan jenis kutu air inilah yang membuat mati anakan ikan. Karena di dalam kerumunan kutu air itu, ada juga yang namanya kutu jet. Itu yang menjadi parasit,” tegasnya.
Belum lama, usaha bersama istri tercintanya di rintis sejak empat (4) bulan lalu ini sangat medatangkan kebahagiaan di dalam keluargannya, terlebih kini istrinya sedang mengandung anak buah pernikahannya.
“Tadinya kami hanya dagang online saja, tapi sekarang mencoba dagang offline. Harga yang kami bandrol cukup variatif, dari harga 15 ribu rupiah, 25 ribu, sampai harga 400 ribuan jenis giant ukuran besar dan tergolong langka 7 cm,” ucapnya.
Tak jauh dari bunderan Ciater, jenis plakat yang sedang trending seperti hellboy, blue rim, blue panda, multicolour candy, nemo, pency, dumbo ear di pajang hampir memenuhi seluruh bagian ruko tersebut. Di katakan Lulud, untuk pemesanan silahkan order di akun instagram ikangue.co.id. Dan bisa juga order melalui tokopedia.
Tak cukup puas sampai disitu, ia juga sedang membudidayakan cupang jenis avatar yang konon harganya bisa mencapai di kisaran jutaan rupiah. Namun, kenyamanan ikan harus menjadi perhatian utama. Selasa (3/11/2020).
“Semua yang ada disini merupakan ternakan sendiri. Tak jauh dari ruko kami, ada lahan yang cukup untuk memulai membudidayakan cupang jenis avatar. Intinya, cupang Tangsel harus bisa bersaing. Karena pelanggan kita juga ada yang tinggal di kalimantan. Dan cupang kami menjadi indukan di beberapa kota lain di Indonesia. Kita memelihara ikan sama dengan memelihara air, bersih itu belum tentu sehat. Mending warna airnya keruh tapi ikannya terlihat nyaman,” tandas Lulud (Adt).