BANTEN OKE
28 Dokter Spesialis, Siap Tangani Pasien MERS
Dua rumah sakit yang sudah disiapkan diantaranya adalah RSUD Kabupaten Tangerang dan RSUD Serang.
“Dua RSUD itu sudah ready menangani pasien yang terindikasi terjangkit MERS, karena telah memiliki ruang isolasi dengan peralatan dan tenaga yang sudah dilatih mengatasi wabah penyakit pernafasan,” ungkap Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Cabang Banten Ade Rusmiati, Kamis (8/5/2014).
Selain itu kata Ade ada 28 dokter spesialis paru-paru yang tergabung di PDPI Banten, ada enam dokter yang telah disiapkan untuk menangani pasien MERS.
“Untuk tenaga medis, kita sudah siapkan tiga dokter masing-masing di RSUD , baik itu di RSUD Serang ataupun RSUD Kabupaten Tangerang,” katanya.
Untuk penanganan pasien sendiri, Ade menjelaskan, jika ada pasien yang dilaporkan suspek menderita MERS, pihak RSUD juga akan melakukan pemeriksaan dengan sistim jemput bola ke rumah yang bersangkutan, ke rumah sakit swasta atau ke puskesmas tempat pasien mendapat perawatan awal.
“Kita akan ambil sampel darahnya untuk dicek lan, bila hasilnya positif, pasien tersebut harus dirawat di ruang isolasi. Kalau hasilnya negatif, akan dirawat di ruangan biasa,” jelasnya.
Sementara jika ada pasien menolak untuk dirawat dan sang pasien memang terindikasi suspeck virus MERS, pasien akan dipaksa untuk melakukan perawatan, karena ini akan berbahaya untuk orang-orang disekitarnya.
“Pasien bisa dijerat undang-undang kesehatan bila menolak untuk diobati, karena berbahaya bukan hanya untuk dirinya pribadi, tapi juga untuk warga lainnya,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang lebih globalnya Provinsi Banten rentan terpapar virus MERS, pasalnya pintu gerbang internasional yaitu dengan adanya Bandara Soekarno Hatta menjadi pintu gerbang yang memungkinkan masuknya virus MERS dari wilayah yang kini tengah dilanda virus. (source: riani/bantenhits.com)